Staf Amazon Game Studios telah menyoroti kekurangan dalam pengembangan Game Engine Lumberyard baru-baru ini yang dinilai menyebabkan banyak kerugian.
Amazon Game Studios baru saja memulai serangkaian pemotongan staf pekerjanya (PHK) yang berada dalam divisi tersebut. Sekarang, sejumlah pengembang Amazon Game Studios telah berbicara blak-blakan secara anonim (dirahasiakan) dengan Wall Street Journal (paywalled) perihal kejelasan dari isu ini, yang menunjukkan tentang informasi kesalahan yang terdapat pada mesin game Lumberyard milik Amazon Game Studios.
Menurut artikel Wall Street Journal, masalah dengan Lumberyard begitu mendarah daging sehingga Amazon Game Studios telah memutuskan untuk mengizinkan tim in-house-nya menggunakan mesin game lain. Sejauh ini, satu-satunya game yang dibangun menggunakan Lumberyard yang telah berkembang sejauh rilis adalah The Grand Tour dan Coffence, dari Sweet Bandit Studios.
Semoga, pengakuan Amazon Games Studios atas masalah Lumberyard akan memungkinkannya untuk kembali ke jalurnya; diketahui Lumberyard sedang menyiapkan dua game untuk dirilis: New World yang membangun kerajaan dan game aksi orang ketiga Crucible. Untuk informasi lebih lanjut, perhatikan situs web Amazon Game Studios disini.
Amazon tentu tidak kekurangan sumber daya untuk mengejar target dalam pengembangan game, jadi mungkin jika mereka berhasil mengembangkan mesin in-house mereka sendiri, seperti yang dilakukan banyak pengembang AAA, mereka mungkin bisa merilis game yang tepat. Atau mungkin, setelah mencoba ‘mencurangi’ Lumberyard, mereka akan beralih menggunakan solusi standar industri yang dinilai menghadirkan sebuah ‘Kepastian’ seperti Unreal Engine.
Sumber: Techraptor, Wall Street Journal dan Gameindustry.biz
Baca juga Artikel dan Berita menarik lainya seputar AOV, Game, dan Tech dari Mohammad Abdul Fatah
Email: abdolefathah@gamebrott.com