Data Kominfo Diduga Bocor, Banyak Data Pribadi Dijual oleh Hacker

Data Kominfo Bocor

Data Kominfo Diduga Bocor – Insiden kebocoran data di tanah air tampaknya makin hari makin serius dampaknya. Sudah ada banyak sekali data dari berbagai instansi dan pihak dibobol oleh hacker dan kemudian data tersebut mereka jual secara publik. Baru-baru ini dikabarkan bahwa data kominfo bocor yang berisikan data pribadi tampaknya berhasil dibobol oleh peretas dan di-upload di sebuah forum.

Data Kominfo Diduga Bocor, Berisikan Data Pribadi

Insiden di mana Data Kominfo Bocor tampaknya boleh jadi tamparan keras untuk instansi terkait. Di mana kebocoran data tersebut berisikan data pribadi konsumen, termasuk di antaranya Nomor Induk Kependudukan (NIK) dari 1,3 Milyar penduduk.

Seorang user bernama Bjorka, pada akhir bulan Agustus lalu buat sebuah postingan di forum Breached berjudul ‘Nomor Telepon 1,3 Milyar Penduduk Indonesia’. Di mana data tersebut sebesar 18 GB dan di-update terakhir pada bulan Agustus lalu.

Di bawah ini adalah gambar di mana Bjorka beberkan data kominfo bocor tersebut:

Dibobol lagi orz

Berdasarkan data di atas, terkait data kominfo bocor tersebut nomor telepon, provider, dan waktu pendaftaran konsumen. Artinya, kebocoran data tampak berisikan data-data penting yang erat hubungannya dengan privasi karena menyangkut privasi konsumen.

Data Pribadi Dijual oleh Hacker

Untuk perkuat data kominfo bocor tersebut, Bjorka bahkan berikan sampel sebesar 26 MB yang berisikan setidaknya 2 Juta data penduduk. Di bawah ini adalah sampel setelah kami coba download-nya, dan telah disensor sedemikian rupa:

SS pelaku yang membobol data Kominfo

Menariknya, file tersebut berisikan terlalu banyak data sampai hanya bisa dibuka melalui Microsoft Word. Penulis telah coba buka data tersebut di Microsoft Excel, namun data-nya terpotong-potong.

Data kominfo bocor tersebut dijual olehnya senilai USD 50.000, atau sekitar 740 Juta Rupiah yang harus gunakan BTC atau ETH.

Sampel data Kominfo yang bocor

Insiden ini tentu harus jadi evaluasi, apakah ada permainan orang dalam, atau apakah sistem keamanan negara tak kuasa hadapi serangan peretas tersebut. Kendati demikian, memastikan siapa yang meretas tentu akan butuhkan waktu yang sama sekali tidak sebentar, brott.

Wah, jadi harap-harap cemas ya punya data online.


Baca juga informasi menarik lainnya terkait Kominfo atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.

Exit mobile version