Dead Internet Theory – Menggunakan internet di tahun 2025 tidak seperti 10 tahun lalu. Di saat itu kita masih bisa menemukan konten-konten menarik yang beragam pula bentuknya. Tapi, nyatanya saat ini sungguh berbeda. Video dan konten saling mirip satu sama lain, internet dipenuhi dengan berbagai konten yang sepertinya juga tidak dibuat oleh manusia.
Kalau kamu pernah merasa seperti itu, nyatanya ada berbagai forum yang punya gagasan tersendiri tentang fenomena ini. Berbagai penggiat teori konspirasi bahkan menyebutnya sebagai “Dead Internet Theory”. Apa sebenarnya itu?
Daftar isi
Apa Itu Dead Internet Theory dan Konsekuensi Algoritma serta AI

Coba kamu buka lini masa YouTube, Instagram atau Facebook Reels. Pasti isinya bakal mirip satu sama lain, antara itu konten repost, video dengan sulih suara AI, komentar yang dibanjiri oleh bot, hingga algoritma yang hanya menampilkan konten satu jenis saja.
Kalau kamu merasakan apa yang penulis rasanya, mungkin benar kalau Dead Internet Theory itu adalah nyata. Sebenarnya teori seperti apa itu? Merupakan sebuah teori konspirasi, Dead Internet Theory atau teori matinya internet adalah kondisi dimana konten di internet sebenarnya sudah tidak lagi dibuat oleh manusia. Kebanyakan antaranya konten buatan mesin dan komentar yang hadir juga tidak bisa dibedakan bot atau manusia.
Gaya penulisan yang seragam, konten yang dibuat dengan AI, isi konten yang mengejar algoritma membuat internet seperti ruang hampa yang tidak ada lagi kreativitas dan jiwa manusia di dalamnya.
Sehingga, tidak sedikit yang punya gagasan kalau internet telah mati. Setidaknya gagasan ini sudah muncul sejak 2019 silam pada forum internet di Reddit dan 4chan. Mereka mengklaim kalau internet yang ramai saat ini bukan berisikan manusia melainkan konten yang dirancang oleh mesin dan korporat besar agar mengontrol atensi pengguna.
Matinya Konten Organik

Secara garis besar ada 2 konspirasi besar dibalik teori ini. Yang pertama adalah sesuai yang dibahas di atas, konten di internet sebagian besar dibuat oleh bot dan secara algoritma dikurasi agar yang tampak oleh pengguna adalah konten buatan mesin ketimbang buatan manusia.
Teori ini bahkan mengatakan kalau mesin pencari raksasa seperti Google turut punya andil dalam melakukan penyensoran web dengan membatasi konten yang tidak ingin mereka tampilkan.
Sedangkan komponen kedua adalah adanya andil pemerintahan Amerika Serikat, korporasi besar, atau aktor lainnya yang secara sengaja membatasi konten organik dan memperlihatkan konten buatan AI dengan tujuan tertentu. Meski terkesan mengada-ada, banyak yang mempercayai teori semacam ini karena kekuasaan AS yang memang cukup kuat untuk mengatur hal seperti ini.
Peran AI dalam Percepat Kehancuran

Sejak 2019 silam, AI menjadi sebuah teknologi yang terlalu banyak mengubah lanskap internet. AI dibuat bisa hasilkan video sendiri dengan beberapa paragraf prompt saja, skrip video dibuat dengan AI, hingga sulih suara juga kerap ditemukan.
Minimnya pembatasan ini membuat opini liar seperti teori konspirasi ini merajalela. Jika dibiarkan lebih lama, maka konten buatan AI tidak akan bisa lagi dibedakan dengan konten organik buatan manusia dalam waktu dekat.
Misinformasi, hoaks, dan ketidakpercayaan tumbuh subur di lanskap internet belakang tahun terakhir. Membuat pengguna harus sigap dan kritis menilai apakah konten tersebut benar faktual, organik, dan tidak diciptakan oleh mesin.
Hilangnya Komunitas Kreatif

Perkembangan sosial media berbasis video dan konten memudarkan semangat komunitas yang lebih sering dirasakan di awal 2000an. Forum-forum internet yang menjadi tempat bertukar opini dan memancing kreativitas semakin sepi pengunjung dan berujung tidak aktif. Orang-orang kreatif merasa kecewa karena isi internet saat ini tidak luput dari sampah-sampah AI yang diciptakan untuk meraup adsense semata.
Dengan begitu, mereka yang waras semakin diam, yang ingin mencari untung semakin vokal. Internet semakin mati kian hari dengan konten-konten buatan ChatGPT, MidJourney. Internet telah kehilangan jiwanya dalam beberapa tahun belakangan.
Terlepas dari teori konspirasi ini benar atau tidak, rasanya internet memang berubah dalam beberapa tahun terakhir. Cara yang dapat kita tempuh dalam menghidupkan kembali internet adalah dengan terus menulis, memciptakan konten secara organik, dan sebisa mungkin tidak bergantung pada keinginan algoritma. Menurut kamu gimana? Apakah kamu percaya dengan teori konspirasi ini?
Dapatkan informasi keren di Gamebrott terkait Tech atau artikel sejenis yang tidak kalah seru dari Andi. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.

![[Opini] Mengapa Harga Xbox Game Pass Naik? 10 Harga Xbox Game Pass Opini](https://gamebrott.com/wp-content/uploads/2025/10/Harga-Xbox-Game-Pass-Opini-350x250.webp)
![[OPINI] Dampak Diundurnya GTA 6, Kekacauan di Industri Game? 11 Opini Dampak Diundurnya Gta 6](https://gamebrott.com/wp-content/uploads/2025/05/Opini-Dampak-Diundurnya-GTA-6-350x250.webp)
![[Opini] Bagaimana Masa Depan Konsol Game Setelah Media Fisik Mulai Ditinggalkan? 12 Masa Depan Konsol Game](https://gamebrott.com/wp-content/uploads/2025/05/Opini-Bagaimana-Masa-Depan-Konsol-Game-Setelah-Media-Fisik-Mulai-Ditinggalkan-350x250.webp)
![[OPINI] Standar Harga Game Naik, Ekspektasi Gamer Juga Naik? 13 Standar Harga Game Naik](https://gamebrott.com/wp-content/uploads/2025/05/Standar-Harga-Game-Naik-350x250.webp)




![[RUMOR] Backward Compatible Game Jadul Xbox di PC Tengah Dikerjakan 17 game jadul xbox di pc](https://gamebrott.com/wp-content/uploads/2025/12/game-jadul-xbox-di-pc-120x86.webp)







