Soft Engine tak digunakan dalam gamenya.
Jika selama ini Dead or Alive selalu berkutat pada fanservice dengan berbagai sensualitas karakter cewek yang hadir dalam gamenya. Sepertinya pada iterasi keenam Koei Tecmo dan Team Ninja lebih fokuskan pengembangannya pada fighting dan entertainment.
Hal ini diamini oleh Produser dan Sutradara Dead or Alive 6, Yohei Shimbori saat diwawancarai Famitsu Jepang. Shimbori katakan bahwa mereka ingin menambahkan fitur kecil yang dianggap “tabu”, salah satunya adalah debu yang akan mengotori baju dan wajah ayu karakter ceweknya.
Berbeda dari seri sebelumnya yang gunakan Soft Engine demi “breast bouncing” animation yang lebih smooth, kini Dead or Alive 6 takkan menggunakannya. Shimbori mengaku bahwa mereka akan gunakan rendering engine lain agar buat animasi dan gerakannya lebih realistis.
Beberapa animasi untuk ekspresi model karakternya juga ditambahkan. Hal ini buat tampilan ekspresi seperti tawa, tangis, hingga reaksi wajah saat sesuatu menghantamnya akan terlihat jadi nyata.
Komplain para fans saat EVO 2017 karena karakter cewek yang terlalu seksi juga didengarkan oleh Team Ninja. Mereka mengaku bahwa iterasi keenamnya kali ini akan buat karakter cewek condong lebih “keren” dibandingkan “sensual”. Kostumnya juga takkan tunjukkan lekukan tubuh wanita yang seksi, namun akan nampak lebih tegas dan keren.
Kamu akan tetap bisa mengganti kostum karakternya. Bahkan mereka tengah menyiapkan berbagai kostum agar siap dinikmati saat gamenya dirilis nanti. Meskipun mereka belum merencanakan Gravure Mode, namun Photo Mode dan Training Mode akan tetap melengkapi gamenya. Sayangnya, Tag Battle Mode akan absen pada iterasi teranyarnya kali ini. Team Ninja mengaku bahwa mereka akan fokus pada mode 1 vs 1.
Dead or Alive 6 akan dirilis awal tahun 2019 untuk PC, PlayStation 4, dan Xbox One. Kamu bisa menonton trailer dan membaca pengumuman gamenya di sini.