Ada-ada kelakukan remaja jaman sekarang, sebuah ungkapan yang sering digunakan oleh para orang tua mengenai kelakuan remaja yang semakin meresahkan adalah ungkapan yang pas digunakan dalam kasus ini.
Bagaimana tidak? sebuah kabar mengejutkan datang dari kabupaten Sigi Sulawesi Tengah, dimana sebuah alat pendeteksi gempa sesar Palu Koro milik BMKG Stasiun Geofisika palu, Sulawei Tengah dicuri oleh seorang pelajar berinisial AP.
Pelaku yang sudah ditangkap 2 orang Sofan alias Opan(46) dan AP(14) yang masih berstatus pelajar.
Kasus ini terungkap setelah polisi menangkap pelaku, menurut informasi yang kami dapatkan dari detik, dia menjual alat tersebut disebuah group jual beli di Facebook, dia menjual alat tersebut dengan harga yang sangat murah. Dalam penangkapan tersebut, pelaku ditangkap dengan barang bukti bernilai Rp 700 juta.
“Kedua pelaku ditangkap atas petunjuk posting-an di grup Info Kota Palu (IKP) pada media sosial Facebook untuk dijual dengan harga yang sangat murah. Dari hasil pemeriksaan, empat orang terlibat pencurian tersebut. Dua orang kami tangkap dan dua orang lainnya masih DPO,” ujar Kapolres Sigi AKBP Wawan Sumantri dalam jumpa pers, Dikutip dari Detik, Senin (29/7/2019).
Wawan juga menambahkan, AP mengaku ikut mencuri alat pendeteksi gempa untuk bermain di warnet juga membeli narkoba.
“Pelaku utama ada tiga orang, salah satunya Angger. Dia ditangkap di sekolahnya dan mengaku barang milik BMKG itu akan dijual untuk bermain di warnet dan menggunakan sabu-sabu,” kata Wawan.
Dalam pernyataanya, dia (AP) mengatakan bahwa tidak tahu jika alat yang dia curi adalah sebuah alat untuk mendeteksi gempa sesar palu Koro.
“Saya tidak tahu kalau itu alat pendeteksi gempa, karena barang tersebut terpasang di bangunan yang ada di pegunungan,” ungkapnya.
Dalam kasus ini, barang tersebut dibeli oleh Sofan alias Opan, sehingga dia juga ditangkap dan dijadikan tersangka karena sudah menjadi penadah barang curian. Saat ditanya oleh wartawan, Opan juga mengaku tidak mengetahui alat yang dijual pelaku Rp 480 ribu merupakan milik BMKG.
“AP mengaku butuh uang untuk beli makanan dan mengakui barang tersebut adalah sisa-sisa dari tsunami dan likuifaksi,” kata dia.
Sampai saat ini masih ada dua pelaku lain masih diburu polisi. Menurut informasi, peralatan pendeteksi gempa yang dicuri tersebut adalah salah satu dari empat perangkat yang terpasang dan saling terhubung untuk memberikan informasi akurat mengenai aktivitas kegempaan sesar Palu Koro.