Artifact emnjadi salah satu flop game terbesar di tahun 2018 kemarin. Setelah resepsi awal yang buruk melihat ini merupakan game pertama Valve usai vakum membuat game selama 6 tahun yang ternyata hanyalah game spin-off kartu, game yang didesain oleh kreator Magic: The Gathering ini gagal menarik perhatian pemain. Game hanya berhasil bertahan kurang dari 3 bulan hingga akhirnya jumlah pemain menembus angka 3 digit.
Game yang dibuat berbayar ditambah dengan kartu yang terkesan mahal menjadi faktor utama kegagalan Artifact. Valve berjanji ingin perbaiki tiap masalah di game ‘secepat mungkin’ karena jika tidak tentu gam akan kehilangan relevansinya terlebih dahulu. Tetapi dengan trend Auto Chess yang terus naik daun, tampaknya Valve justru banting stir ke arah game baru – Dota Underlords.
Richard Garfield, desainer dari Artifact masih pertahankan game buatannya dari komentar negatif para pemain. Baginya beberapa masalah klasik yang disebutkan oleh pemain tetapi baginya ada kontradiksi akan klaim-klaim tersebut.
“Sebagai contoh, ketika permain komplain akan tingkat keberuntungan di game, sebenarnya lebih banyak skill yang dipergunakan pada game ini dibandingkan game kartu digital lainnya dihitung dari Elo rating yang pemain raih.”
“Ada juga komplain akan seberapa banyak uang yang harus dihabiskan untuk game, tetapi ada kontradiksi pada klaim tersebut melihat jika kamu ingin menjadi kompetitif di game lai seperti Heartstone atau Magic, kamu harus membayar lebih.”
Garfield kritik Valve tidak agresif dalam memperkenalkan Artifact dan terlalu mengandalkan omongan mulut ke mulut dari komunitas mereka untuk pasarkan game. Resikonya, ketika mayoritas pemain telah berpikir negatif akan game, tentu penjualan akan sangat buruk juga karena calon pembeli telah miliki mindset buruk terlebih dahulu.
Pertanyaan saat ini ialah apakah Artifact dapat diselamatkan? Melihat Garfield kini telah lepas dari Valve tak lama setelah Artifact rilis. Garfield ungkapkan bahwa dia pada dasarnya selalu tertarik untuk membuat game baru atau memperbarui game yang sudah ada, tetapi dia tak ingin terlibat dalam aksi ‘damage control’ dan mencari tahu bagaimana menemukan audiens untuk game yang dia buat.
Meskipun demikian, Garfield masih punya harapan untuk Artifact. Baginya game tersebut masih sangat bagus dan original. Seharusnya masih dapat dipasarkan untuk mencari audiens baru. Pertanyaan baginya ialah apakah Valve mau melakukan hal tersebut?
Baca berita lainnya terkait Artifact dan artikel lain dari penulis ini.Valve, steam,.