Dirilis 2 tahun yang lalu, Among Us tak disangka baru booming sekarang. Dan layaknya game-game populer lainnya, game ini mulai diserang dengan cheater meskipun Among Us bukan game yang kompetitif sama sekali.
Cheat yang muncul di game ini mulai beragam, mulai dari cheat nickname, pemain yang di-eject mendadak tanpa alasan, kill tanpa cooldown, dan masih banyak lagi. Innersloth, studio yang hanya berisikan 3 orang ini, mulai berusaha mengatasi masalah cheater yang terus meningkat tersebut.
“Kami akan secepat mungkin kembangkan sistem akun agar kami dapat melakukan moderasi dan sistem report dengan lebih baik,” kata programmer Forest Willard kepada Kotaku. “Kami juga tengah mencari pertolongan untuk membuat server lebih baik dalam mendeteksi lalu memblokir hack.”
Game viral lain yaitu Fall Guys hadiahi pemain dengan mahkota untuk menangkan game yang nantinya dapat digunakan untuk membeli kostum, maka ada sedikit alasan untuk cheater bermain curang meskipun kesannya konyol curang di game “casual fun” seperti game itu. Sedangkan Among Us tak miliki insentif sama sekali. Tak ada hadiah, tak ada sistem rank diimplementasi dalam game ini. Maka muncul tanda tanya besar mengapa seseorang mau curang di game yang kesenangannya muncul di interaksi, tebak-tebakan, dan membuat alibi semacam ini.
Popularitas Among Us membuat Innersloth memutuskan untuk membatalkan sekuelnya. Mereka ini fokus akan game pertama dan rencana konten yang telah dikerjakan untuk sekuel akan dibawa ke game pertama.