Non-Fungible Tokens (NFT) semakin menjadi bahan pembicaraan karena sistemnya yang penuh dengan ketidakpastian. Secara singkatnya, ia adalah aset digital yang memanfaatkan teknologi blockchain untuk memberikan si pembeli “sertifikat kepemilikan” aset tersebut yang dapat berupa foto, video, audio dan item dari video game.
Yang menjadi permasalahan dari sistem ini ialah tak hanya mudahnya orang lain mengkopi aset tersebut karena luasnya dunia maya, tetapi juga banyaknya penipuan mau itu dari kualitas aset yang tidak sesuai harga atau barangnya sendiri yang terkadang tidak orisinil buatan si penjual.
Studio Dead By Daylight mendadak tertarik untuk terjun ke pasar ini. Mereka baru saja mencoba menjual NFT dari model karakter Pinhead dari Hellraiser. Tak hanya memberikan model 3D dari karakter tersebut, si pembeli juga akan mendapatkan “kesempatan” untuk mengakses chapter Hellraiser di Dead By Daylight. Ya, tepat sekali, hanya untung-untungan dan bukan akses pasti dari konten game tersebut.
Tentu saja strategi iseng dari Behaviour Studio ini menuai kritik panas dari fans. Tak hanya NFT sangatlah dibenci oleh mayoritas netizen, tetapi juga kembali ke barang yang dijual serta “bonus” yang diberikan tidak berarti apa-apa sama sekali.
Untuk menambah buruknya bisnis sampingan dari developer game horor multiplayer tersebut, dilaporkan apabila kreator dari Hellraiser yaitu Clive Barker baru saja memenangkan kembali hak milik franchise. Namun pengalihan kontrol belum dapat dilakukan hingga Desember mendatang. Maka penjualan NFT ini seakan menjadi cashgrab dadakan dari pemilik sekarang yaitu Park Avenue sebelum diahlikan kembali ke kreator asli.
Yang menjadi pertanyaan sekarang ialah apakah bakal ada lagi perusahaan game lain yang akan melakukan bisnis sampingan serupa? Apakah NFT benar-benar akan menjadi masa depan gaming, atau akan selamanya menjadi pasar niche di tengah bangkitnya blockchain dan cryptocurrency? Kita lihat saja nanti.