Penutupan Visceral Games menjadi berita sedih untuk gamer. Tak hanya studio dari Dead Space dan Battlefield: Hardline tersebut ditutup, proyek Star Wars mereka yang seharusnya jadi game yang fokus di single-player akan dipindahkan ke studio lain dan diubah secara keseluruhan dari visi single-player sebelumnya. Banyak orang melihat ini sebagai pertanda publisher besar seperti EA tak lagi utamakan game single-player linear dan lebih fokus akan open-world atau multiplayer.
Hilangnya Visceral Games juga menjadi berita mengecewakan untuk penggemar seri Dead Space yang merupakan karya terbaik dan paling dikenal dari studio tersebut. Franchise tersebut hidupkan kembali genre survival horror ala Resident Evil disaat Resident Evil sendiri mulai beralih ke game action sebelum Resident Evil 7 dirilis. Seri ketiga sayangnya menjadi penutup trilogi yang sangat mengecewakan karena game tak lagi fokus pada aspek horror, namun action serta fitur co-op. Mantan desainer level dari Visceral Games, Zach Wilson, jelaskan kepada Gamesindustry jika mereka terpaksa banting stir pada seri ketiganya karena membuat game horror dengan budget AAA terlalu beresiko.
“Game survival horror itu sulit. Game horror pada dasarnya butuh banyak uang untuk dibuat dan sulit untuk dijual. Banyak orang memberikan feedback kepada kami jika mereka senang Dead Space tapi tak mau beli karena terlalu menakutkan.”
Zach menjelaskan jika mereka tak bisa jual game yang gamer mau tapi tak mau dibeli. Mereka ingin saja menjaga tradisi horor di Dead Space 3, namun dengan budget besar kelas AAA dari EA ditambah dengan Dead Space 2 kemarin tak memuaskan pada aspek penjualan, mereka tak bisa ambil resiko.
Genre horor memang menjadi genre yang niche pada media. Tak semua orang mau ditakuti oleh karya fiksi, karena itulah kebanyakan film horor memakan budget kecil untuk diproduksi. Benark kata Zach Wilson jika game horor dengan budget AAA memang terlalu banyak resiko. Kita hanya bisa berharap pada game horor AAA sekarang seperti Resident Evil 7 dan The Evil Within 2 untuk sukses dalam penjualannya agar genre horor bisa terus hidup pada game kelas AAA.
Source: Wccftech