Dev. Goat Simulator: Epic Games Mencoba Membantu Studio Indie untuk Menjadi Lebih Baik

coffee stain x egs

Keberadaan Epic Games saat ini memang selalu menjadi kambing hitam bagi para gamers. Ya, satu dari sekian banyak gamers pasti sudah pada tahu drama antara Epic Games dan Valve di masing-masing platform penjualan game mereka.

Alih-alih ingin membuat beberapa game PC ekslusif di platform miliknya, Epic Games justru seperti mengambil “harta” yang dijaga ketat dan penuh dengan jebakan. Seperti itulah yang kini mungkin menggambarkan bagaimana keadaan Epic Games dengan platform miliknya yaitu Epic Games Store. Bagaimana tidak, beberapa game PC diboyong ekslusif rilis di platform miliknya tersebut. Sementara Steam yang lebih dulu melalang buana di industri game sama sekali tidak mendapatkan jatah. Hal tersebut sontak membuat gamers lama yang tumbuh, berkembang dan menikmati industri game melalui platform milik Valve ini kebakaran jenggot. Lebih dari itu kemudian timbul stereotype bahwa Epic Games melakukan “praktik bisnis” yang … (isi sendiri titik-titiknya) dimana beberapa developer maupun publisher game ditarik untuk merilis game-nya secara esklusif di platform miliknya.

Ya, dari sisi gamers mungkin merasa mereka seolah-olah di “khianati” oleh seseorang yang sudah lama dipercaya. Bahkan yang lebih “bar-bar” lagi adalah komunitas gamer ini melakukan review bomb untuk game-game tertentu di Steam yang sekuel terbarunya ekslusif rilis di Epic Games Store. Kalian pasti tau game itu …

Terlepas dari semua itu, mungkin kita jarang atau bahkan belum pernah melihat bagaimana sudut pandang dari developer yang meramu dan membuat sedemikian rupa bagaiman sebuah game hingga pada akhirnya bisa kamu mainkan. Baru-baru ini salah satu developer dibalik populernya Goat Simulator dan Statisfactory yaitu Coffee Bean Studio menceritakan bagaimana mereka memutuskan untuk merilis game barunya itu ekslusif di Epic Games Store.

Sebagai developer indieCoffee Bean Studio merasa bahwa ini merupakan sebuah kesempatan untuk mereka. Ya, seperti yang kita ketahui masalah terbesar apalagi sebagai developer indie adalah “finansial”. Sepertinya hampir semua developer setuju bahwa hal tersebut merupakan salah satu masalah yang cukup rumit. Menurut Natalie Verwei selaku UX/UI Designer di Coffee Bean Studio mereka (developer) tidak perlu lagi khawatir tentang masalah finansial, mereka bisa fokus dan membuat game yang lebih bagus lagi. Meskipun ia tau bahwa dibelakang sana ada reaksi negatif itupun hanya sebagian kecil saja. Lebih dari itu ia juga yakin bahwa dapat memberikan kualitas yang lebih baik dari produk yang dibuatnya.

Dari kacamata developer mungkin kehadiran Epic Games Store membantu mereka khususnya para developer indie demi merealisasikan apa yang selama ini mereka buat terlepas masalah-masalah yang dihadapinya seperti “finansial” meskipun harus merelakan karyanya secara ekslusif rilis di platform tersebut.

 

Sumber: PCGamer, PCGamesn

 

Mau baca artikel seputar game hingga informasi menarik lainnya segera kunjungi tulisan dari Happy

Exit mobile version