Nama G2A mungkin sudah tak asing di telinga kalian. Kalian mungkin mengenal website reseller ini karena sering menawarkan game dengan harga miring, atau juga kalian mungkin mendengarnya karena kontroversi dibalik kenapa harga game disana bisa miring.
Dalam beberapa hari terakhir, G2A harus dihadapi dengan putusnya kerja sama dengan Gearbox Entertainment untuk mendistribusikan edisi khusus dari Bulletstorm: Full Clip Edition karena tidak memenuhi permintaan dari Gearbox.
Yang membuat website ini begitu kontroversial adalah klaim jika mereka membeli key game dalam jumlah banyak dengan menggunakkan kredit curian atau kredit palsu. Hal ini membuat developer bukannya mendapat untung, tetapi merugi karena kehilangan sejumlah key game mereka dan tak dapat uang sepeser pun.
G2A pernah menekankan bahwa mereka dapatkan key game secara legal dan apa yang dijelaskan diatas tadi tidaklah benar. Namun hal tersebut ditangkis ketika banyak redditor perlihatkan bukti pada saat sesi AMA (Ask Me Anything). User yang mencoba memberikan bukti ini tersebut langsung di-banned oleh G2A dalam hitungan detik.
TinyBuild, publisher dari Speedrunners serta developer dari Hello Neighbor merupakan contoh nyata dibalik bisnis mencurigakan G2A ini. Mereka klaim bahwa G2A membeli ribuan key game yang bernilai hingga $450.000 dengan kartu kredit palsu, membuat mereka rugi besar dan lebih merasa seperti “dicuri”.
Model bisnis G2A yang mencurigakan ini membuat beberapa developer indie ungkapkan pendapat mereka. Dimulai dari Dan Teasdale, co-founder dari No Goblin, berikan saran untuk mereka yang tertarik untuk beli game mereka di G2A: cari saja bajakannya di Internet.
So yeah: if you’re going to buy our games on G2A for peanuts, please just pirate it instead and use that money to donate to a good cause.
— Dan Teasdale (@deliciousbees) April 7, 2017
Beberapa developer indie lain seperti Rage Squid pernah ungkapkan hal serupa. Mereka lebih memilih game mereka dibajak saja lewat torrent daripada mendukung website tak jujur. Bahkan dia pernah berikan langsung link torrent dari gamenya ke Internet hanya untuk membuktikan bahwa dia tak keberatan gamenya dibajak daripada menguntungkan G2A.
Pendapat lainnya datang dari Lars Doucet, developer dari Defender’s Quest. Dia menuliskan blog panjang menjelaskan alasannya kenapa pembajak pada dasarnya lebih bisa dimengerti daripada website grey-market seperti G2A.
“Jika kamu tertarik untuk membeli gameku dari website grey-market seperti G2A, lalu kumohon, lebih baik bajak saja gameku.”
Dan yang terakhir dan yang terbaru datang dari developer Nuclear Thrones, Vlambeer. Dia juga memberikan pendapat serupa lewat beberapa tweet di Twitter. Dia menjelaskan jika dia lebih baik tak dapat uang daripada menguntungkan perusahaan lain dari kerja kerasnya.
Tentu saja pada akhirnya dia mau orang membeli gamenya, tetapi dia lebih menghargai orang yang terpaksa bajak gamenya karena memang tak mampu membeli atau kesulitan membeli ketimbang penipu yang menghalalkan segala cara untuk membuat keuntungan dengan mudah.
You'd actually be doing me a favor by pirating rather than using key resellers, if only just time saved filtering key scammers from my email
— Rami Ismail / ???? (@tha_rami) April 7, 2017
Source: Gamerevolution