Membuat game tidaklah semudah sekarang ini. Dulu para developer antara harus mencari publisher untuk danai game mereka atau danai sendiri proyek game yang ingin mereka kerjakan. Belum lagi mengurus aspek marketing, percetakan tiap kopi game, hingga publikasinya. Namun saat ini, sudah ada banyak hal yang mempermudah proses tersebut mulai dari keberadaan kickstarter untuk dana game, marketing viral di internet, distribusi digital, dan lain-lain. Semua hal ini membuat bangkitnya scene game-game independen, membuat para manucfacturer console seperti Sony, Microsoft dan Nintendo saling beradu dalam membuktikan bahwa mereka sepenuhnya mendukung pasar game indie.
Namun dari seluruh nama yang disebutkan diatas, Nintendo dianggap para developer indie sebagai yang paling “nyaman” saat ini untuk rilis game mereka. Dilansir dari Twininfinite, developer indie Luc Bernard dari Arcade Distillery mengungkapkan bahwa platform Nintendo Switch menjadi tempat paling mudah untuk rilis game. Hal ini dikarenakan peraturan yang tidak ribet dan proses submisi yang lebih mudah pada Nintendo Switch dibandingkan platform lain.
Selain dari dua alasan tersebut, Bernard menambahkan, “[Nintendo] cepat dalam merespon email, mudah berinteraksi dengan developer – Nintendo benar-benar telah berubah 180 derajat. Mereka kini seperti Sony beberapa tahun yang lalu. Sony sempat rajai scene ini tapi kini beralih ke Nintendo. Kini saya tahu cara kerja masing-masing platform, tetapi Playstation tidak lagi user-friendly seperti sebelumnya. Itu saja yang bisa saya katakan.“
Playstation 4 mungkin rajai pasar console sejauh ini dengan 82 juta console terjual, sedangkan Nintendo Switch masih baru dan miliki penjualan yang jauh lebih rendah untuk sementara. Tetapi portability yang dimiliki Switch serta layanan indie yang sejauh ini supportif pada console tersebut membuat banyak developer mendahulukan game mereka untuk rilis di console tersebut atau merilis game lama mereka kesana.
Dengan hardware yang masih ketinggalan dibandingkan kompetitor mereka, fokus Nintendo saat ini masih pada game first-party serta developer indie. Kita lihat saja apakah Nintendo mampu mempertahankan kualitas layanan mereka untuk para developer indie ini.