Ketika mendengar developer Slightly Mad Studios, orang kemungkinan besar mengenal mereka akan game Project Cars – Game balap hasil crowdfunded yang dipublish oleh Bandai Namco. Dengan membawa salah satu visual terbaik di game balap, game ini dengan mudah menarik banyak perhatian gamer. Akan tetapi sebelum membuat game tersebut, studio ini sebelumnya pernah membuat dua game spin off dari franchise balap EA yaitu Need for Speed: Shift dan Need for Speed: Shift 2. Setelah membuat Shift 2, mereka ungkap tak mau lagi kerja sama dengan EA.
Lewat Q&A interview di bersama SpotTheOzzie di Youtube, Ian Bell, CEO dari Slightly Mad Studios mengungkapkan kenapa mereka tak pernah buat game ketiga dari Shift di sekitar 6 jam 10 menit di video. Bagi Bell, EA mencoba untuk buat bangkrut perusahaan mereka dan takkan pernah dia lupakan momen tersebut.
“Kami buat game berjudul Need for Speed: Shift, lalu Shift 2 dan EA datang ke saya dan mengatakan <<Kami akan kasih Anda $1.5 juta jika Anda setuju untuk tidak berbicara dengan publisher lain, tak ambil kerja sama untuk buat game lain atau kerja sama lainnya dengan publisher lainnya. Serta kami setujui Shift 3>>. Saya katakan saya setuju karena terdengar seperti tawaran yang menjanjikan. Dengan saya akan dapat $1.5 juta, saya gaji semua karyawan saya dengan banyak bonus berlimpah. Dan 2 minggu kemudian sebelum kami mulai Shift 3, mereka membatalkan tawaran tersebut tanpa pemberitahuan sama sekali. Mereka langsung bilang ‘Kami tak lakukan itu lagi.'”
Bell tambahkan juga jika EA kontak beberapa staff terbaik disana dan menanyakan apakah mereka sedang cari tempat kerja baru. Dengan tawaran berkerja di perusahaan jauh lebih besar dari yang sekarang, mereka tak mampu menolak tawaran menggiurkan tesrebut dan keluar dari studio.
Selain staff penting, EA juga mencoba untuk ambil hak kepemilikan teknologi yang dibuat Slightly Mad yang mereka pakai pada seri Shift karena mereka pemegang franchise tersebut. Sebelum hal tersebut terjadi, Bell pindahkan semua teknologi mereka ke perusahaan pihak ketiga yaitu Middleware Limited. Maka saat EA datang untuk klaim teknologi tersebut, dia bisa buat alasan “tidak bisa, karena itu sudah jadi milik third-party sekarang, bukan punya kalian.”
“Kami dalam masalah besar, kami tak punya apa-apa lagi. Kami selesai. Mereka benar-benar hancurkan perusahaan kami. Mereka mencoba untuk bunuh kami, mereka mencoba untuk curi semua teknologi kami juga. Mereka mencoba gagalkan perusahaan kami, tak ada kata lain dari itu. Itulah yang mereka coba lakukan. Dan kami tak punya rasa peduli dengan EA lagi. Jadi ya, saya gadai rumah saya, saya persiapkan modal baru, saya gaji staff saya untuk 3 bulan lagi, dan kami buat beberapa game sesudahnya”
Tak berhenti sampai disana, Bell kembali menambahkan rasa bencinya dengan EA dengan mengatakan: “Mereka benar-benar brengsek. Kami tak punya rasa hormat sama sekali dengan EA. Saya takkan pernah ambil kerja sama dengan mereka lagi, tak ada rasa respek sama sekali untuk mereka, mereka adalah kumpulan manusia buruk, mereka korporat monster.”
Rasa benci Bell dengan EA tampaknya benar-benar membara hingga tak ingat lagi dia sedang diwawancarai disini yang dimana wawancara ini akan dirilis ke Youtube dan disebarluaskan lagi. Tapi itulah mungkin alasan dia terbuka soal EA, karena dia ingin orang tahu akan hubungan kerja sama mereka mereka dengan EA yang tak berjalan baik.
Slightly Mad Studios baru saja rilis Project Cars 2 untuk PC, PS4 dan Xbox One. Sejauh ini tampaknya sekuel tersebut diterima positif oleh gamer. Setelah game ini mereka sinyalkan akan kerjakan game Fast and Furious.
Source: SpottheOzzie