Perseturuan antara para pengembang video games dengan G2A semakin menjadi-jadi. Jika sebelumnya G2A bermasalah dengan TinyBuild dan Gearbox, kini developer-developer game lainnya juga menyuarakan hal yang sama. Mereka menganggap G2A merusak pasar industri video games dunia dan dapat membunuh para developer video games.
G2A sendiri merupakan pasar digital yang menjual beragam key video games di seluruh dunia. Hingga saat ini lebih dari 16 juta pelanggan telah menggunakan website G2A untuk membeli berbagai video game. Pasar utama G2A adalah pemain video games di belahan Eropa, Asia, dan Amerika Serikat. Banyak video games dari Steam, Xbox Store, hingga Origin dijual melalui G2A.
https://twitter.com/RaveofRavendale/status/1144971664855371777
Mike Rose, salah satu publisher video games mengatakan bahwa G2A telah beriklan di google dan membuat pemain yang mencari sebuah video game akan ditujukan ke G2A. Hal tersebut membuat para developer tidak mendapatkan uang sepeserpun jika para pemain tersebut membeli melalui G2A dan tidak membeli langsung ke developer game tersebut.
Please torrent our games instead of buying them on G2A https://t.co/gktACBP1KZ
— RageSquid (@RageSquid) June 29, 2019
Lebih lanjut lagi, karena kelakuan dari G2A tersebut para developer berbondong-bondong menyuarakan untuk membajak video games mereka. “Dari pada membeli melalui G2A lebih baik para pemain games menikmati video games gratis melalui pembajakan saja”, ungkap salah satu developer game RageSquid melalui twitternya. Selain itu mereka juga mengkritik para reseller key video games yang tidak menguntungkan sama sekali untuk para developer game.
Menanggapi hal tersebut G2A mengatakan bahwa perusahaan mereka telah bekerja sesuai ketentuan yang berlaku emat tahun yang lalu dan tidak ada satu halpun yang berubah. Meskipun meereka juga mengetahui bahwa tindakannya tersebut sangat memberatkan para developer video games namun tujuan utama G2A adalah mempermudah pemain video games untuk memainkan permainan yang mereka sukai.