Mereka menyebut larangan lootbox sebagai sebuah penyensoran.
Lootbox, gacha, atau apapun sebutannya memang sudah lumrah muncul di video game free-to-play. Namun tak jarang banyak developer yang menyematkannya dalam game berbayar. Awalnya, hal ini tidak digubris oleh banyak orang karena masih dianggap “wajar”. Namun semua berubah berkat kontroversi EA yang melibatkan franchise trilyunan dolar, Star Wars yang menyebabkan semua pihak berwenang mulai dari pemerintah, organisasi dunia, dan badan rating video game, untuk turut menilai lootbox sebagai sebuah “ancaman”.
Menanggapi hal tersebut, International Game Developer Association atau IGDA menyatakan keberatannya atas keputusan para pihak berwenang tersebut. Dalam diskusinya yang berjudul “Diskusi atas Kembalinya Penyensoran”, mereka mengatakan bahwa para organisasi dunia dan pemerintah kembali membatasi kreativitas dan keputusan bisnis yang mereka jalankan saat ini.
Tidak hanya itu saja, mereka juga menyebutkan bahwa saat ini AR atau Augmented Reality sudah mulai dilarang di beberapa taman, markas militer, dan rumah ibadah di seluruh dunia. Ia bahkan dilarang keras untuk didistribusikan di China. IGDA sebut pembatasan ini sebagai “penyerangan” akan “hak untuk menjalankan bisnis dan mengekspresikan diri” bagi developer video game. Bagaimana menurutmu? Apakah pelarangan tersebut merupakan hal yang berlebihan?