Developer The Night is Grey setidaknya butuh tujuh tahun untuk kembangkan game ini. Mengusung genre adventure, puzzle, psychological horror, juga point&click ini resmi rilis pada 5 Januari 2024 lalu dan berhasil mengantongi review yang positif.
Mengisahkan tentang perjalanan seorang pria bernama Graham di hutan penuh serigala. Selagi berusaha bertahan hidup, ia bertemu dengan seorang gadis kecil yang juga sedang diambang kematian. Berdua, mereka sama-sama mencari cara untuk mencari keselamatan.
Meskipun demikian, Whalestork Interactive selaku tim developer yang bekerja di balik game The Night is Grey ungkapkan bahwa gamenya masih belum mampu menjangkau para gamer secara luas.
Developer The Night is Grey Ungkap Gamenya Masih Underrated
Game The Night is Grey dikembangkan oleh Whalestork Interactive yang mana merupakan tim pengembang yang kecil. Hanya terdiri dari 5 orang termasuk 1 programmer yang belum begitu berpengalaman.
Tiago Fragoso, selaku penulis di balik game ini, mengunggah sebuah cuitan yang minta dukungan agar The Night is Grey bisa viral. Dilansir dari perbincangannya dengan Gamesradar, Fragoso ungkapkan hambatan sebagai seorang developer indie juga apa yang dapat dilakukan agar gamenya dapat lebih dikenal di platform.
“Kami harus mempelajari segalanya seiring berjalan waktu. Tentu saja ini hanya pekerjaan paruh waktu. Dan karena kami adalah tim kecil, kami memiliki satu orang yang sangat berdedikasi untuk memasarkan dan menyebarkannya ke sekitar.”
Tiago Fragoso, Writer The Night is Grey
Developer Harap The Night is Grey Bisa Lebih Dikenal
Meskipun mendapat review positif di Steam, developer merasa game ini masih belum menjangkau banyak gamer. Fragoso ungkap betapa indahnya apabila platform bisa bantu meningkatkan tim dan proyek kecil.
“Benar, semuanya berkisar pada minat orang dan wajar apabila platform memenuhi hal tersebut. Namun jika tidak ada orang yang mengetahui bahwa kamu merilis game, ya tidak akan ada orang yang tertarik dengan game tersebut.”
Tiago Fragoso, Writer The Night is Grey
Tak hanya itu, Fragoso juga jelaskan kerja keras para tim dalam menganimasikan karakter Graham. Setidaknya, mereka membutuhkan waktu selama 2 tahun kurang di masa pre-production hanya untuk menentukan art style background. Setelah kami memutuskan, kemudian kami memiliki ide untuk menganimasikan setiap karakter frame by frame, 12 frames per detik.
Dan untuk main character sendiri saja sudah membutuhkan 6000 gambar yang unik. Yang mana anggota timnya juga sulit bertemu secara langsung selama beberapa tahun karena COVID dan ketidak cocokan jadwal.
Meskipun demikian, Fragoso tak lupa ungkapkan syukurnya kepada pemain yang sudah memberikan dukungan kepada gamenya. Apapun yang terjadi dengan game tersebut, semuanya worth it menciptakan sesuatu yang mereka percaya 100% dan sungguh luar biasa bisa melihat The Night is Grey beresonansi dengan para penggemar.
Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Berita Game atau artikel lainnya dari Sofie Diana. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com