Sepertinya mengadaptasi organisasi dalam sejarah yang kontroversial bisa membawa petaka.
Sejak perilisan game Castle Wolfenstein dari tahun 1981, franchise Wolfenstein kini memiliki subyek permainan utama yakni membunuh para Nazi. Wolfenstein: The New Order yang juga mengadaptasi subyek utama tersebut mencoba untuk terus mempertahankan tradisi mereka. Namun, alih-alih diapresiasi oleh banyak orang, tema tersebut justru menjadi masalah.
Hal ini diungkapkan oleh Senior Game Director Machine Games, Andreas Ojerfors kepada PCGamesInsider. Ia mengatakan bahwa mereka sangat terkejut sekaligus kecewa atas hal tersebut. Mereka dicap sebagai pembuat game kontroversial karena tidak relevan. “Kami tak pernah ingin membuat ceritanya tidak relevan; kami ingin menceritakan cerita yang menarik dengan kemampuan terbaik kami”, imbuhnya.
Kekecewaannya tentu salah satunya disebabkan oleh Wolfenstein II: The New Colossus yang dipromosikan Bethesda. Mereka membubuhkan tagar #NoMoreNazis diiringi kalimat “Make America Nazi-Free Again”. Hal ini sebabkan kritik seorang individu yang sepertinya bangga mengibarkan bendera Nazi di media sosial yang ditanggapi oleh Bethesda yang menyatakan bahwa perdebatan tersebut sudah pernah mereka lalui belasan tahun silam. Mereka juga dengan tegas menyatakan bahwa mereka tidak takut untuk menjadi anti-Nazi.
Ojerfors mengaku bahwa cerita dan tema fiksi yang mereka angkat berdasarkan kelompok nyata dalam sejarah tersebut dipermasalahkan oleh beberapa orang. Membuat mereka sebagai kreator gamenya sangat kecewa dengan resepsi yang mereka terima.
Seri Wolfenstein saat ini baru saja dapatkan spin-offnya berjudul Youngblood atau yang jika diartikan secara harfiah miliki arti yang sama dengan judul lagu raja dangdut Indonesia.
Kamu bisa membaca lebih lanjut tentang Bethesda, Machine Games, atau artikel menarik lain dari Ayyadana Akbar.
contact: akbar@gamebrott.com