Artifact mungkin bukan game yang diharapkan oleh banyak fans dari Valve. Namun dari apa yang mereka perlihatkan selama beberapa bulan terakhir, game tidak terlalu buruk dan bahkan seru untuk dimainkan. Menjelang tanggal rilis pada bulan November mendatang, Valve semakin menjelaskan lebih dalam mekanik game dan sistem kartu yang mereka desain. Bicara soal kartu, mereka terpaksa ubah nama salah satu kartu di game setelah dianggap memiliki konotasi yang rasis.
Kartu yang dimaksud ialah Crack the Whip, yang dimana kartu ini memiliki kemampuan dapat “memodifikasi black hero“. Ditambah dengan ilustrasi gambar dimana makhluk kadal besar mencambuk makhluk kadal kecil, netizen langsung merasa bahwa kartu ini miliki konteks rasisme mulai dari perbudakan orang hitam serta konteks bahwa orang hitam akan berkerja lebih baik apabila dicambuk.
This card packs a big punch immediately and then keeps on punching. When you play Crack the Whip, it triggers once right after it’s played. If you play an Untested Grunt next to the whipped hero it will trigger again, and the Grunt will receive the bonus. pic.twitter.com/qXflFpdOZb
— Artifact (@PlayArtifact) September 26, 2018
Tentunya ini menjadi sesuatu yang diluar sepengetahuan dari Valve. Black hero yang dimaksud bukanlah sosok berkulit hitam namun warna dari kartu tersendiri dimana warna kartu menggambarkan personalitas serta kemampuan dari masing-masing kartu di game. Namun untuk menghindari kontroversi yang tidak diinginkan, Valve langsung mengubah nama kartu tersebut menjadi Coordinated Assault.
Crack the Whip has been renamed to Coordinated Assault.
— Artifact (@PlayArtifact) September 28, 2018
Valve tidak berikan komentar apapun akan bagaimana kesalahan sepele yang berpotensi besar ini bisa terjadi. Namun yang terpenting adalah masalah tersebut telah diselesaikan dengan cepat oleh Valve.
Artifact akan dirilis pada 28 November mendatang khusus untuk PC.