Dicap Sebagai “Perusahaan Terburuk di Amerika”, Berikut Respon dari EA

2878032 e32015 ea pressconference

EA – Publisher dibalik franchise raksasa seperti Battlefield, Fifa, dan Mass Effect ini pernah dinobatkan dengan penghargaan Worst Company in America”  dalam beberapa tahun terakhir. Hasil tersebut didasarkan dari fan vote dari sebuah website kepuasan konsumen yang dimana EA mendapatkan voting terbanyak dan mengalahkan Bank of America serta oil giant BP dalam meraih penghargaan “Golden Poo”.

EA dinobatkan untuk penghargaan tersebut bukan karena tak ada alasan. EA memang dikenal sebagai publisher yang sangat rakus dan ingin meraup dompet konsumennya sedalam mungkin pada saat itu. Mulai dari belasan sequel game yang mengecewakan karena EA memaksa developer untuk berkerja secepat mungkin, menutup studio-studio yang dicintai fans serta penerapan DLC yang “kelewatan” sampai-sampai harus memotong konten di game agar bisa dijadikan DLC. Salah satu contohnya dari Mass Effect 3 yang endingnya yang begitu mengecewakan para gamer hingga membuat kontroversi pada saat itu. EA memamfaat kontroversi tersebut dan menyuruh Bioware untuk membuat “Ending DLC” yang tentu saja mengundang kontroversi yang lebih besar lagi.

Disaat perusahaan lain tak terlalu peduli hasil voting online seperti ini asalkan mereka terus dapatkan keuntungan tiap harinya. Executive EA, Peter Moore berpikiran yang lain, dia merasa bahwa “kemenangan” penghargaan tersebut adalah pertanda bahwa mereka harus menjadi lebih baik lagi di hadapan konsumen.

Lewat wawancara nya bersama IGN, Peter Moore mengungkapkan bahwa dianugrahi oleh penghargaan tersebut benar-benar sesuatu yang menggelikan.

“Ya, [Dicap sebagai  ‘Worst Company In America’] itu benar-benar menggelikan. Disaat sekarang ini adalah zamannya krisis ‘subprime mortgage’; dimana bank-bank mendamparkan ratusan bahkan ribuan orang ke jalanan. Kamu mencoba se-defensif mungkin untuk menjelaskan kepada orang kalau ini tidak saja bodoh, tapi juga menggelikan; namun akhirnya kamu berpikir, ‘mungkin ada benarnya juga.’ Mungkin sekarang adalah waktunya untuk melangkah, berkaca dan melihat siapa kami sekarang ini, melihat apa pandagan mereka tentang perusahaan kami. Jika kami dipandang sebagai perusahaan yang tak mempedulikan konsumen (player) terlebih dahulu, lalu bagaimana kami mengubah pandangan tersebut?”

Moore memutuskan untuk membuat panitia di dalam perusahaan tersebut yang akan melihati website-website seperti Reddit dan NeoGaf, untuk melihat seberapa buruk pandangan internet tentang perusahaan tersebut.

Moore mengakui kalau mereka “bersalah dalam beberapa hal”, namun Moore tak tahu secara pasti apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kesalahan tersebut.

Moore kini menerapkan istilah “Player-first” yang dimana EA akan berusaha sebaik mungkin untuk menjadi perusahaan yang lebih baik di mata gamer. EA memulai “Player-first” ini dengan berbicara dengan perusahaan lain yang juga pernah mengalami situasi yang sama, dan belajar beberapa hal dari perusahaan tersebut.

Moore mengungkapkan bahwa EA kini akan lebih mempedulikan apa yang menguntungkan EA serta pemain dan bukan hanya sekedar penghasilan dengan “Player-first” yang diterapkan ini. EA ingin menaruh pemain sebagai pusat utama segala apa yang ingin mereka lakukan.

EA baru-baru ini telah berubah sedikit lebih baik dari sebelumnya mulai dari menunjukkan game yang sedang dikembangkan lebih dulu agar dapat mendengar pendapat gamer dari game tersebut sejauh ini, memberikan lebih banyak beta agar pemain bisa mencoba game-game tersebut, peraturan di Origin yang lebih ramah konsumen, mencari tahu apa yang diinginkan gamer serta melakukan delay pada game-game untuk memastikan game tersebut memenuhi kualitas yang diharapkan gamer nantinya.

Apa pendapat brott dengan EA yang sekarang? Apakah sudah membaik? Apakah tambah buruk? Atau sama saja seperti kemarin?

Source : VGPWN

 

Exit mobile version