Riot Games, developer dibalik salah satu game MOBA terbaik di platform mobile – League of Legends: Wild Rift, baru-baru ini meraih pendapatan total sebanyak US$100 juta atau sekitar Rp1,4 triliun di sektor game mobile. Itu angka impresif mengingat mereka baru masuk ke dalam pasar game mobile pada Maret tahun lalu ketika merilis Teamfight Tactics untuk Android dan juga iOS.
Laporan pendapatan itu dibagikan oleh Sensor Tower yang menampilkan bahwa Wild Rift, Legends of Runeterra dan Teamfight Tactics menjadi penyumbang pendapatan terbesar untuk developer sekaligus publisher asal Amerika Serikat itu. Ketiganya meraih US$100 juta dari pengeluaran pemain hasil akumulasi total di platform Android (Google Play Store) dan iOS (App Store).
Teamfight Tactics jadi game pertama yang Riot rilis di mobile di mana game tersebut mencatatkan 15 juta unduhan dan meraih pendapatan sekitar US$27,5 juta (Rp398 miliar). Tak lama setelahnya, Riot merilis Legends of Runeterra – game card battler yang saat ini telah diunduh sebanyak 15 juta kali dan memberi keuntungan ke Riot sebesar US$16,2 juta (Rp239 miliar).
Namun dari ketiga game terpopuler Riot yang ada di mobile, Wild Rift terbukti menjadi yang paling laris manis dan menghasilkan pendapatan paling banyak. Versi mobile dari game MOBA PC – League of Legends itu baru dirilis Oktober tahun lalu dan telah diunduh oleh 46,3 juta pemain serta mencatatkan penghasilan total US$64,7 juta (Rp937 miliar). Itu sekitar 60% dari keseluruhan pendapatan total Riot di platform mobile.
Terlepas dari kesuksesan yang kini telah mereka raih di sektor mobile, Riot tidak menunjukkan tanda-tanda untuk berhenti atau beristirahat. Developer yang sejak 2011 menjadi anak perusahaan Tencent itu, bulan lalu mengumumkan bahwa Valorant akan dirilis untuk platform mobile.
Baca juga informasi menarik lainnya terkait Riot Games atau artikel lainnya dari Arif Gunawan. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com