Dikira Pedofil, 3 Youtuber Pokemon Go Ini secara Keliru Dibanned oleh Pihak Youtube

90340132 gettyimages 483775992

Algoritmanya belum canggih

Meski merupakan platform yang membebaskanmu untuk mengekspresikan banyak hal melalui sebuah video, Youtube tetap punya semacam pedoman atau aturan tegas yang sama sekali tidak boleh dilanggar. Salah satunya yang paling tidak main-main adalah larangan untuk menciptakan konten dengan menyelipkan unsur-unsur pedofilia di dalamnya. Youtube tidak akan segan-segan untuk memblok langsung channel Youtube manapun yang mendukung hingga mempromosikan hal yang tak pantas tersebut.

Terkesan cukup mengagumkan memang. Akan tetapi, pada prakteknya sendiri Youtube justru malah berulang kali melakukan kesalahan dalam mengkurasi berbagai konten yang muncul di platformnya. Tiga orang Youtuber Pokemon Go yang tidak bersalah ini telah menjadi contoh korban dari tindak kelalaian yang sudah Youtube lakukan.

Dilaporkan langsung melalui media BBC, 3 orang Youtuber bersubscriber jutaan yang diketahui bernama Mystic7, Trainer Tips, dan Marksman pada beberapa waktu lalu mendapati bahwa akun google dan channel youtube mereka ditarik oleh pihak Youtube. Ketiganya kebetulan diban tak lama setelah mereka mengupload sebuah video konten dari game Pokemon Go.

Di sana dikabarkan bahwa Youtube menilai video yang mereka bertiga unggah tersebut mengandung unsur pornografi lewat penyisipan kata akronim “CP” di dalamnya. Algoritma Youtube mengira istilah CP ini memiliki makna singkatan berbahaya yang berarti Child Pornography. Padahal, CP dalam Pokemon Go biasa diartikan sebagai Combat Point.

Berkat bantuan dari para pihak eksternal, atau pihak reviewer yang mau meninjau kembali isi konten mereka, pihak Youtube baru menyadari kesalahan dan mengembalikan lagi akun dari para ketiga Youtuber ini. Mereka bertiga nampak cukup kecewa dengan bagaimana sistem algoritma Youtube bekerja ketika mereview konten-konten yang seharusnya diblokir atau tidak.

Khususnya dari Trainer Tips, ia mengkritik keras dan memberi usulan agar sebaiknya Youtube mengkurasi konten tidak hanya dengan mengandalkan program algoritma saja, melainkan juga dari peran manusia yang ikut menilai dan lebih memegang kendali putusan untuk memvonis flagging atau tidaknya video-video yang dianggap bermasalah.

Jika Youtube sendiri masih belum berusaha untuk berbenah dalam mengevaluasi proses penyaringan konten, bukan tidak mungkin bila akan ada kembali kejadian-kejadian “salah paham” serupa yang menimpa para konten-konten kreator lain.

Sumber: BBC


Baca pula informasi-informasi menarik lain seputar dunia video game dan Tech dari saya, Ido Limando

Exit mobile version