Dikritik Terlalu Repetitif, Ubisoft Mulai Benahi Tim Kreatif Mereka

1560201842 2019 06 11 2

Apabila kamu telah mencicipi beberapa game Ubisoft dalam beberapa tahun terakhir, maka kamu kemungkinan besar telah temukan formula game mereka yang sama meskipun berbeda game. Repetisi formula open-world dari Ubisoft tampaknya mulai membuat gamer gerah, alhasil performa pasar dari dua game raksasa mereka tahun lalu – The Division dan Ghost Recon: Breakpoint – tidak sesuai ekspektasi. Untuk mengatasi hal tersebut, Ubisoft mulai mengambil aksi.

Dilansir dari VGC, Ubisoft telah merestrukturisasi tim editorial mereka yang bertugas “otak kreatif” tiap proyek yang tengah kerjakan. Dengan keputusan ini, tim telah diperbesar dengan tujuan dapat semakin mengawasi dan memastikan tiap proyek game miliki portofolia yang  bervariasi.

Ubisoft percaya bahwa konsumen mulai merasa tiap game yang mereka rilis terlalu sama dalam garis besar. Dengan tim editorial yang diperluas, tiap proyek game akan dipimpin oleh ketua proyek masing-masing, alhasil direksi game diharapkan dapat lebih independen daripada sebelumnya.

Buat kamu yang pengen topup Google Play, Steam Wallet, PlayStation Network, ataupun Nintendo eShop yang paling murah dan terjamin, coba cek RRQ TopUp ya! Jangan lupa juga, gunakan kode voucher “GAMEBROTT” di RRQ TopUp untuk dapet potongan harga spesial buat kamu.

Lewat sumber yang didapati oleh VGC, alasan terbesar mengapa banyak game Ubisoft jatuh pada filosofi desain yang sama ialah karena ide di tiap game datang dari satu atau dua ekskutif yang sama. Dengan kini tiap proyek dipimpin oleh orang-orang yang berbeda, diharapkan hal tersebut tidak terjadi lagi.

Usai performa buruk di 2019, Ubisoft telah menunda 3 game besar mereka – Watch Dogs Legion, Rainbow Six Quarantine, dan Gods and Monsters – ke tahun fiskal 2020-2021. Seberapa besar dampak yang dapat ditimbulkan dari tim editorial yang lebih besar ini? Kita lihat saja nanti.


Baca pula informasi lain terkait Ubisoft, beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana.

Exit mobile version