Teknologi baru memang selalu menarik minat industri game, para pengembang game pun berlomba-lomba untuk membuat lompatan sejauh mungkin dari teknologi yang sudah ada sekarang. Namun ternyata kenyataan tidak selalu seperti itu, karena bila kita mengingat di masa antara 2015 dan 2016 lalu Microsoft sangat menggembar-gemborkan teknologi Application Programming Interface (API) terbaru mereka, yaitu DirectX 12. Menawarkan para pengembang kebebasan dalam mengembangkan game library mereka serta menawarkan performa yang lebih baik dan efisien, DirectX 12 atau DX12 nyatanya tidak mendapat tanggapan antusias dari pengembang game. Bahkan mayoritas masih memilih DirectX 11 sebagai API mereka.
https://www.youtube.com/watch?v=c4cXG8zu61Y
Lalu mengapa hal ini bisa terjadi? Mengingat DX12 seharusnya muncul sebagai bintang baru yang menggantikan DX11 yang sudah berumur 8 tahun. Ternyata meskipun menawarkan berbagai kelebihan, banyak pengembang yang tidak mendapatkan benefit ketika menggunakan teknologi DX12. Mayoritas kasus yang terjadi adalah game-game yang mereka kerjakan malah bekerja lebih baik dan lancar di DX11 daripada di DX12. Beberapa pengembang seperti Codemaster dan Ubisoft yang telah bereksperimen dengan DX12 sejak 2016 bahkan tidak menggunakannya dan kembali ke DX11 untuk game-game yang mereka rilis di 2017 seperti F1 2017 dan bahkan yang terbaru Assassin’s Creed Origins.
Tidak terlalu mengherankan bila untuk sekarang para pengembang masih belum mampu memaksimalkan kemampuan dan keuntungan dari DirectX 12. Mengingat umur dari teknologi ini yang masih muda. Namun dengan jadwal rilisan project-project dari para pengembang game yang padat, kelihatannya membuat mereka tidak mengambil resiko menghabiskan waktu berharga mereka untuk mempelajari teknologi baru ini. Kesulitan para pengembang untuk mengadaptasikan project mereka untuk mendapat keuntungan nyata dari DX12 tentunya akan membuat para pengembang ragu untuk berinvestasi kepada teknologi ini. Mereka tentunya merasa lebih baik bermain aman dan mengejar deadline project mereka dengan teknologi yang sudah familiar seperti Direct X 11, OpenGL, dan Vulkan.
Entah apakah nantinya akan ada pengembang yang dapat memaksimalkan DirectX 12 dan membuat para pengembang lain ikut menggunakan teknologi ini. Ataukah DirectX 12 akan menjadi kegagalan dari API terbesar yang pernah terjadi di dalam sejarah perkembangan video game.
sumber: dsogaming