Dead by Daylight garapan dari Behaviour Interactive perlahan tapi pasti menjadi game dimana semua ikon horor masuk menjadi karakter di game. Salah satu di antaranya ialah karakter Leatherface (The Cannibal) dari film klasik The Texas Chainsaw Massacre.
Karakter yang ikonik dengan gergaji mesinnya ini telah menjadi salah satu karakter killer di game sejak September 2017 lalu. Dia miliki skill dimana dia mampu memakai wajah dari karakter-karakter yang ia bunuh dengan cara mengorbankan survivor tersebut selama 25 kali. Hal ini cocok dengan karakternya di film yang dimana ia miliki wajah buruk rupa sehingga harus memakai wajah korban yang ia mangsa untuk menutupinya.
Salah satu wajah yang ia mampu pakai ialah dari karakter Claudette Morel, seorang karakter wanita berkulit hitam. Netizen khawatir dengan mampunya Leatherface memakai wajah kulit hitam akan menjadi bentuk aksi rasisme yang dikenal sebagai blackface dimana orang berkulit non-hitam menghitamkan wajah mereka sebagai simbol ejekan terhadap mereka yang berkulit hitam.
Menurut update dari developer, mereka menemukan kalau banyak pemain dengan sengaja memakai wajah kulit hitam pada Leatherface untuk melakukan aksi rasisme mau itu secara lelucon atau disengaja. Developer mengatakan bahwa mereka menolak keras aksi ini yang dimanfaatkan sebagai alat ujaran kebencian dan memutuskan untuk melepas kemampuan Leatherface untuk mengambil wajah dari korban yang ia bunuh.
Sebagai kompensasi terhadap para Leatherface main yang habiskan banyak waktu bermain karakter tersebut, mereka akan diberi 6,000 shard yang merupakan mata uang di game untuk membeli perk upgrade karakter.
Seperti yang diperkirakan, keputusan ini tidak diterima dengan baik oleh komunitas game. Banyak yang mengatakan bahwa Leatherface ialah seorang kanibal dan pembunuh berantai tanpa simpati, maka wajar untuk dirinya memakai wajah siapapun dari ras apapun. Banyak juga yang tidak merasa kalau penggunaan wajah orang hitam di game ini sebagai aksi rasisme hingga dibesar-besarkan oleh sosial media dan developer.
Di sisi lain, keputusan ini diterima positif oleh sebagian komunitas game yang merasa kalau skill dari Leatherface tersebut memang banyak dieksploitasi sebagai aksi rasis oleh banyak pemain. Salah satu Youtuber atas nama Sistakaren bagikan pengalamannya bermain game ini dan alasannya kenapa skill tersebut berhak dilepas dari game.
Artis dari topeng wajah untuk Leatherface juga berikan perspektifnya akan situasi ini dimana meskipun ia yang membuat tekstur-tekstur wajah tersebut, ia akui merasa lega developer akhirnya memutuskan untuk menghapusnya dari game ketika melihat realita dari penggunaan wajah-wajah tersebut di game secara langsung.