Sebagaimana yang kita ketahui, akhir-akhir ini Facebook makin gencar dalam melakukan cross check setiap postingan penggunanya. Seperti yang baru-baru ini diberitakan oleh ArsTechnica, terdapat sebuah dokumen yang berisi bocoran mengenai adanya privilege untuk 5,8 Juta VIP di Facebook.
Permasalahan Datang Dari XCheck
XCheck merupakan sebuah fitur dari Facebook yang menawarkan pemeriksaan silang fakta-fakta yang ada pada setiap postingan penggunanya. Anehnya, fitur ini entah bagaimana bisa masuk ke dalam daftar putih de facto, yang tentunya hanya menguntungkan beberapa pihak tertentu.
Dikabarkan pula bahwa fitur XCheck ini mengizinkan selebritas, politisi, atlet, aktivits, bahkan jurnalis untuk memposting apa pun yang mereka inginkan. Hebatnya lagi, mereka bisa melakukan semuanya tanpa perlu takut akan konsekuensi atau melanggar community standards yang ditetapkan Facebook.
Bahkan, dikabarkan pula pesepak bola, Neymar yang pernah ‘lolos’ begitu saja dari aturan main jejaring sosial Facebook ini. Hal ini membuat mayoritas pengguna khawatir, karena bila terdapat celah seperti ini, ditakutkan akan dapat dimanfaatkan untuk tujuan yang jahat.
Privilege Untuk Berbuat Semaunya?
Seperti yang dilansir dari tim investigasi WallStreetJournal, beberapa anggota komunitas berhak mendapat privilege khusus, dan takkan terpengaruh oleh community standards. Selain itu, orang-orang yang memiliki privilege tersebut dikatakan dapat melewati semua kebijakan tanpa konsekuensi apa pun.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa akar permasalahan ini datang dari fitur terbaru Facebook, yaitu XCheck. Hal ini sangat disayangkan, mengingat Facebook melakukan hal semena-mena seperti ini terhadap sebagian besar para penggunanya. 5,8 Juta VIP itu bukanlah jumlah yang sedikit, terlebih bila angka sebanyak itu memiliki privilege untuk berbuat semaunya.
Pada bulan September lalu, Andy Stone selaku juru bicara Facebook pun memberikan sebuah cuitan di akun Twitter pribadinya. Stone pun menekankan bahwa perihal menyangkut sistem moderasi Facebook ini sudah dibahas jauh sebelumnya pada tahun 2018 silam.
Yah, kami sebetulnya sudah tidak heran lagi sih dengan community standards-nya Facebook, namun ini sudah keterlaluan. Mengingat hal ini dapat dimanfaatkan oleh orang ‘berstatus’ dengan mudahnya, tentu terdapat celah kejahatan pada fiturnya.
Baca juga informasi menarik lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com