DOTA 2 Kini Dibuat Lebih Ramah untuk Newbie oleh Valve

blgimg tis inviteqls

MOBA bukanlah genre game yang bersahabat untuk pemain baru. Meskipun gameplay-nya secara garis besar adalah saling menghancurkan markas musuh, kompleksitas genre ini hadir dari banyaknya mekanik yang perlu dipelajari, hero yang memiliki variasi berbeda-beda dan kumpulan item yang berbeda-beda fungsinya. Kompleksitas ini ditambah dengan komunitas yang sering dianggap toxic, membuat pemain baru yang tak kuat tekanan batin akan menyerah sebelum satu match bahkan berakhir. Valve mencoba untuk menghindari hal tersebut terus terjadi pada game mereka – DOTA 2.

Lewat blog post mereka, Valve umumkan telah buat beberapa perubahan khusus untuk pemain baru game tersebut. Untuk pemain baru yang belum capai 25 match, mereka dibatasi dengan hanya 20 hero saja. Hal ini dilakukan untuk membuat mereka sedikit berkurang kebingungan mereka untuk memilih hero apa di game-game awal mereka. Hero yang diberikan ini juga merupakan hero yang tak begitu rumit untuk dipelajari oleh pemain baru. Berikut adalah 20 hero yang disediakan selama 25 match pertama para newbie:

Full roster hero DOTA 2

Perubahan lain yang diberikan Valve adalah menaruh pemain baru ini setim dengan pemain veteran yang punya behaviour scores yang tinggi. Hal ini dianggap penting agar pemain baru tidak langsung dimarahi oleh pemain toxic karena cara bermain mereka yang buruk. Tak dijelaskan secara pasti apa yang dimaksudkan Valve dengan “pemain yang memiliki behaviour scores  tinggi” ini, namun bisa diasumsikan jika ini adalah pemain dengan commend tinggi dan jumlah report yang sedikit.

Selain dua hal diatas, Valve juga hadirkan Newcomer Stream menjelang The Internation 7 nanti untuk pemain baru yang tertarik untuk mencoba game MOBA ini. Pada stream ini, pemain akan dijelaskan mekanik apa saja yang ada di DOTA 2 bersama dengan menontoni pemain pro saling bertanding merebutkan Prize pool yang saat ini mencapai $23 juta.

Apakah perubahan yang dilakukan Valve ini akan cukup untuk membuatmu yang pernah tersiksa saat pertama kali coba DOTA 2 kembali untuk berikan game ini kesempatan kedua? Atau mungkin lebih memili beralih yang punya analog?

Exit mobile version