Cheater atau pelaku kecurangan saat ini masih menjadi pembahasan hangat di industri game. Masalah ini sering mencapai jalan buntu, jika berhadapan dengan masalah pendeteksian kecurangan. Program anti-cheat yang dikembangkan beberapa developer terkadang belum memberikan hasil maksimal, bahkan beberapa kasus malah menimbulkan masalah baru.
Dilansir dari gameindustry, dua pemain Counter-Strike CS:GO Dibanned di turnamen FaceIt setelah, sesaat mereka menuju kemenangan di Final Nasional Finlandia Red Bull Flick. Woldes dan Jezayyy, duo CS: GO yang menempati posisi pertama di turnamen tersebut selama akhir pekan ini, akan tetapi gelar mereka dicabut setelahnya karena ketahuan Curang.
Langkah-langkah anti-cheat gagal mengidentifikasi masalah, tetapi pemirsa melihat gerakan yang tidak biasa selama pertandingan tandingan melawan CS: GO pro duo Elias “Jamppi” Olkkonen dan Aleksi “allu” Jalli. Sebuah video yang mengekspos para pelaku yang tersebar di yutub chanel RAYhallista pelaamista yang sampai saat berita ini ditulis telah menghasilkan 200.000 lebih penonton.
“Sayangnya, karena masalah teknis yang diperkenalkan oleh rilis minggu lalu, informasi tentang beberapa jenis deteksi cheat tidak dapat diakses sementara dalam infrastruktur kami oleh tim operasi Anti-Cheat kami,” kata penyelenggara turnamen FaceIt. Penyelenggara turnamen mengatakan tidak ada cukup waktu untuk pertandingan ulang, sehingga runner up Mikzuu dan Ykis akan melanjutkan ke Kualifikasi Tertutup UE yang akan diadakan akhir pekan ini.
Oleh karena itu, hal ini Kembali menjadi pelajaran bagi para orang yang bergerak di industri game. Terutama bahwa mendeteksi pelaku kecurangan alias cheater benar-benar bukan pekerjaan gampang. Hal ini juga memberikan pelajaran pentingnya para pengamat manusia yang independent untuk mengawasi suatu turnamen, terutama para penonton.