EA memang telah menghadapi banyak masalah dalam beberapa bulan terakhir. Penjualan yang tak sesuai ekspektasi dari Battlefield V membuat penghasilan kuarter ketiga mereka dibawa target, alhasil saham mereka terjun bebas karena finansial tersebut. Meski dengan kesuksesan Apex Legends dalam beberapa minggu terakhir, EA tampaknya akan tetap sulit untuk capai target finansial akibat Anthem yang dikabarkan terjual dengan buruk pada sektor versi fisiknya. Hal ini membuat EA telah memutuskan untuk melepas 350 karyawan dari tim marketing, publishing serta operasi.
Dilansir dari Kotaku, Andrew Wilson, CEO dari EA ungkapkan apabila keputusanm ini diambil sebagai langkah penting untuk “hadapi tantangan yang sedang dihadapi” serta “persiapan untuk peluang kedepan.” Sayangnya kedua hal tersebut baginya akan “mempengaruhi peran 350 orang”, dalam arti 350 telah dilepas dari perusahaan tersebut.
“Mulai hari ini kami mengambil langkah penting sebagai perusahaan dalam mengatasi tantangan kami dan bersiap untuk peluang kedepannya. Sebagaimana kami melihat dunia yang terus berubah dihadapan kami, tampak jelas apabila kami harus ikut berubah. Kami sengaja mengambil langkah iini untuk menunjukkan komitmen kami dengan lebih baik, untuk memperbaiki organisasi dan memenuhi kebutuhan pemain kami. Menjadi salah satu langkahnya, ialah kami telah membuat perubahan pada organisasi marketing dan publishing kami, tim operasi kami, dan juga kami telah menurukan presensi kami di Jepang serta Rusia sebagaimana kami fokus lewat cara yang berbedauntuk melayani pemain kami yang ada di pasar tersebut. Selain dari perubahan pada organisasi ini, kami akan benar-benar fokus dalam meningkatkan kualitas game dan layanan kami. Game yang bagus akan terus menjadi pusat bisnis kami, dan kami akan berpikir secara berbead tentang bagaimana kami dapat menakjubkan serta menginspirasi pemain kami.”
Disisi baiknya ialah 350 orang yang dilepas ini akan diberikan uang pesangon dari pemutusan kerja ini, serta mereka akan dibantu mencari perkerjaan dari di industri yang sama.
Menurut salah satu karyawan yang dilepas oleh EA, dia telah menebak hal ini akan terjadi dari jauh-jauh hari. Banyak dari mereka berharap akan ada reorganisasi daripada PHK semacam ini, namun melihat hal tersebut tidaklah terjadi, beberapa karyawan mengambil hal positifnya dari pemecatan massal ini. “Saya rasa beberapa orang akan merasa lega tidak berada di limbo lagi,” ucap karyawan tersebut.
Ini bukan kali pertama perusahaan game besar melakukan pemecatan massal. Dalam tahun yang sama, Activision telah PHK 800 karyawan meskipun meraih kesuksesan besar pada tahun kemarin. Selain itu ArenaNet juga telah lakukan PHK di bulan kemarin. GOG, store digital milik CD Projekt Red juga disebut-sebut akan melakukan PHK dalam waktu dekat dikarenakan masalah finansial yang mereka hadapi.