Electronic Arts telah memenangkan “penghargaan” sebagai perusahaan terburuk di Amerika Serikat lebih dari satu kali, tepatnya pada 2012 dan 2013 kemarin secara berturut-turut. Setelah kontroversi heboh yang terjadi pada akhir 2017 kemarin, tampaknya wajar jika publisher raksasa ini kembali masuk dalam nominasi serupa. Kali ini mereka masuk dalam deretan 20 perusahaan yang paling dibenci di Amerika Serikat versi USA Today.
List ini disusun berdasarkan index kepuasan konsumen, review dari karyawan di Glassdoor, hasil survei dari USA Today sendiri, dan beberapa faktor lainnya. EA menjadi satu-satunya industri game yang memasuki deretan list ini dan berada di urutan kelima. Posisi yang diduduki EA ini lebih tinggi dari beberapa perusahaan seperti Comcast, The Trump Organisation dan United Airlines yang juga alami kontroversi besar tahun kemarin.
Berikut urutan lengkap dari perusahaan paling dibenci di Amerika Serikat dari USA Today. Info selengkapnya bisa kamu lihat disini.
- Equifax
- Fox Entertainment Group
- NFL
- University of Phoenix
- Electronic Arts
- Foxconn Technology Group
- Sprint
- Vice Media
- Spirit Airlines
- Cigna
- Wells Fargo
- The Trump Organization
- Sears Holding
- Uber
- Comcast
- Monsanto
- CenturyLink
- United Airlines
- The Weinstein Company
Yang membuat posisi begitu tinggi tentu saja karena kontroversi akhir tahun kemarin dimana sistem loot box yang ada di Star Wars: Battlefront II dipandang sebagai pay-to-win dan diprotes besar oleh para gamer. Untuk dapatkan seluruh karakter ikonik seperti Darth Vader, pemain butuh waktu minimal 40 jam atau tentu saja bermain keberuntungan lewat loot box. Segala cara dilakukan oleh EA untuk membuat gamer toleransi keberadaan loot box ini, namun semua respon yang mereka lakukan justru membuat keadaaan bertambah buruk. Respon dari EA mencetak rekor di Reddit sebagai post dengan downvoted paling tinggi, dan kontroversi ini sangking hebohnya sampai dibawa oleh para politisi dimana mereka mulai menganggap jika loot box sebagai semacam judi dan harus dituliskan hukum tertentu akan eksistensinya di video game.
Alasan lain yang membuat EA lebih tinggi ketimbang Trump Organization, Comcast, United Airlines, Monsanto, dll adalah kebiasaan buruk mereka yang sering membeli studio kecil dan mematikannya begitu saja pada beberapa tahun selanjutnya. Visceral Studios menjadi contoh terbaru dari masalah ini, mereka tengah sibuk dengan proyek game single-player Star Wars dan secara tiba-tiba proyek itu musnah setelah EA berpikir “gamer tak senang lagi game single-player”.
Saat setelah memenangkan penghargaan “worst company in USA”, EA berjanji akan perbaiki reputasi mereka dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada gamer serta game yang terbaik untuk gamer. 2 tahun setelah janji tersebut dibuat, tampaknya mereka belum tepati hal tersebut sepenuhnya. Kita lihat saja kedepannya apakah mereka bisa perbaiki reputasi mereka di mata gamer.
Source: USA Today