Tuntutan hukum terhadap developer game Epic Games atas game buatannya yaitu Fortnite sepertinya terus berlanjut. Kali ini tuntutan datang dari badan firma hukum asal Kanada. Mereka menggugat Epic Games karena menganggap Epic Games dengan sadar dan sengaja telah membuat game yang mempunyai efek kecanduan luar biasa bagi siapa saja yang memainkannya.
Salah satu pengacara di Kanada yaitu Alessandra Esposito Chartrand juga menambahkan bahwa Epic Games telah mendatangkan seorang Psikolog saat pembuatan game Fortnite tiga tahun yang lalu. Membuat sebisa mungkin game yang benar-benar merangsang otak dan membuat ketagihan untuk dimainkan terus-menerus. Selain itu game tersebut juga ditujukan untuk kalangan anak-anak.
Menurut Alessandra Esposito Chartrand kasus tersebut hampir sama dengan kasus perusahaan tembakau yang tidak memberikan informasi jelas tentang bahaya merokok. Epic Games juga tidak memberi informasi ataupu peringatan yang jelas mengenai bahaya kecanduan game Fortnite. Selain itu Epic Games juga memberikan peraturan (terms of use) bahwa hal-hal yang ditanggung pemain setelah memainkan game Fortnite adalah tanggung jawab pemain sepenuhnya.
Tuntutan hukum tersebut diambil setelah dua orang tua datang ke badan firma hukum di Kanada dan mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui bahawa game Fortnite tersebut sangat membuat kecanduan. Jika mereka tahu sebelumnya bahwa game tersebut membuat kecanduan, orang tau tersebut akan melarang anaknya untuk memainkan game Fortnite sejak awal ataupun mengontrolnya dengan serius dari awal.
Kita lihat saja apakah tuntutan dari badan firma hukum dari Kanada tersebut akan dikabulkan oleh pengadilan. Saat ini Epic Games masih belum menanggapi soal laporan pengaduan tersebut. Sebelumnya Epic Games juga Pernah didakwa mengenai kebocoran data para pemain game Fortnite.
Baca juga artikel terbaru lainnya terkait game Fortnite atau artikel-artikel menarik lainnya dari Roni Istianto.