ESRB Tambah Label Untuk Game yang Mengandung Microtransaction

Microtransaction memang sudah menjadi sesuatu yang tak asing lagi untuk dijumpai para gamers saat ini, khususnya pada game-game free-to-play yang seakan hal tersebut sudah menjadi budaya tersendiri bagi para pengembang untuk menjual item-item menarik dan melibatkan gamers agar bisa membeli item-item tersebut yang dijual secara digital tetapi dibeli dengan uang asli.

Hal tersebut terkadang menjadikan sebuah game menjadi tidak seimbang karena player dengan jalur microtransaction memiliki item yang tidak dimiliki oleh para player yang bermain benar-benar secara “gratis”. Selain itu, yang sering dijumpai dari dampak microtransaction adalah gamers rela mengeluarkan uang berjuta-juta untuk mendapatkan item keinginannya melalui gacha atau lootbox yang bisa dibilang merupakan bentuk judi secara halus karena gamers tidak pasti tahu kapan item tersebut akan datang menghampiri. Meski begitu, gamers seakan sudah terhipnotis untuk tidak kapok dengan apa yang telah diberikan oleh microtransaction.

Menyadari hal tersebut, ESRB selaku organisasi pemberi rating untuk video game mengeluarkan label baru yang berhubungan dengan hal tersebut. Melalui postingan blog terbaru, mereka memperkenalkan label barunya tersebut. Nantinya game-game yang terindikasi memiliki metode penjualan item dengan pembelian menggunakan uang asli atau game-game yang memiliki sistem gacha/lootbox akan diberikan label “In-Game Purchases (Includes Random Items)”.

Mungkin hal tersebut bisa sedikit meminimalisir gamers yang terjebak dengan kebahagiaan fana dari microtransaction serta untuk menghindari kasus kartu kredit orang tua yang tergerus oleh anaknya untuk membeli item dalam sebuah game, karena nantinya sebelum memilih game untuk dimainkan para player akan diperlihatkan label tersebut sehingga player bisa melihat bila game yang dimainkan ternyata memiliki sistem penjualan item didalam game.

Jika kalian tertarik untuk membaca berita lain dari Gamebrott, klik disini.

Sumber : ESRB