Facebook ‘Meta’ Resmi Hapus Fitur Pengenalan Wajahnya

Facebook Meta Face Recognition

Platform media sosial Facebook ‘Meta’ kini resmi hapus fitur face recognition, atau pengenalan wajah. Mark Zuckerberg selaku CEO Facebook masih memiliki banyak PR untuk kembali mendapatkan kepercayaan penggunanya, tentunya di samping permasalahan nama brand.

Sempat Tuai Kontroversi

Selama 10 tahun, para pengguna Facebook diberi kemudahan berupa face recognition ketika ia memposting foto di beranda media sosial tersebut. Ketika seseorang di-tag dalam sebuah foto, terkadang fitur satu ini kerap merekomendasikan seseorang dalam pertemanan kita, membuat sebagian orang insecure.

Fitur ini sempat tuai kontroversi, hingga pada akhirnya pada tahun 2019, Facebook pun kembali mempertimbangkan kehadiran fitur pengenalan wajah tersebut. Setelahnya, platform media sosial tersebut memulai pendekatan terbarunya, di mana para pengguna akan ditanya terlebih dahulu sebelum menggunakan fitur ini.

Sebenarnya, fitur face recognition yang merupakan hasil kerja keras dari Facebook ini bertujuan untuk memudahkan penggunanya yang demen eksis. Tentu dengan kehadiran fitur ini dapat mempersingkat waktu mereka ketika mengunggah foto maupun video di platform media sosial Facebook.

Sampai pada akhirnya Facebook merubah nama perusahaannya menjadi Meta, kini fitur tersebut resmi dihapus dari platformnya. Perusahaan yang kini digambarkan dengan logo infinity atau tak terbatas tersebut mengunggah pernyataannya melalui postingan blog-nya secara resmi.

Absennya fitur pengenalan wajah tersebut dikabarkan akan berdampak pada Automatic Alt Text (AAT), sebuah fitur yang dapat membuat sebuah visualisasi untuk orang berkebutuhan khusus.

AAT menggunakan bantuan fitur face recognition hanya untuk memuat nama-nama orang yang berada dalam foto tersebut. Selain itu, ATT juga dapat memberikan jumlah orang yang ada pada sebuah  foto, untuk kemudian dihapus dari database Facebook demi menjaga privasi para penggunanya.

Dihapusnya fitur yang cukup membantu sebagian orang ini tentunya berkat tekanan dari berbagai pihak yang merasa insecure, dan Facebook memakluminya. Kini, mereka tengah mempertimbangkan kehadiran fitur ini di masa yang akan datang, terlebih untuk dapat sambut era metaverse.


Baca juga informasi menarik lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com

Exit mobile version