Region Sumeru Genshin Impact – Setelah melakukan petualangan di Inazuma, sudah saatnya Traveler move on ke region selanjutnya, Sumeru, untuk mencari kembarannya yang hilang dan tentu saja mengupas misteri apa saja yang ada di dunia ini.
Tentu saja Traveler dan Paimon tidak mencurigai Dendro Archon sebagai Dewa yang membawa kembarannya. Namun, tetap saja mereka memutuskan untuk pergi ke sana demi menggali lebih banyak petunjuk. Mengingat Dendro Archon adalah God of Wisdom.
Daftar isi
Fakta Region Sumeru Genshin Impact
Genshin Impact Sumeru merupakan salah satu dari 7 negara besar di Teyvat yang para masyarakatnya mengakui Dendro Archon sebagai pemimpin tertinggi Sumeru yang harus dipatuhi dan ditaati.
Di bawah ini adalah fakta Sumeru yang perlu kamu ketahui. Yuk kita gali bersama, brott!
1. Arti Nama Sumeru
Mondstadt berarti “Kota Bulan”, Liyue juga memiliki arti “Sinar Bulan”. Kemudian Inazuma memiliki arti yang mempresentasikan elemennya, yakni “Petir”. Nah, Sumeru ini tidak diketahui artinya.
Dalam beberapa sumber, Sumeru merujuk pada sebuah gunung suci dalam kepercayaan Hindu, Buddha, dan Jain. Ada juga yang mengatakan Sumeru dapat berarti “Lord Shiva” atau “Dewa Siwa” yang dipercaya sebagai salah satu Trimurti di agama Hindu.
Namun, sebelum adanya Sumeru, region ini memiliki satu peradaban bernama “Ay-Khanoum” yang berarti “City of Moon Maiden”. Hm.. ada apa nih dengan bulan di Genshin Impact?
2. Mengadopsi Budaya SWANA
Melihat arti namanya, sudah dipastikan bahwa region Genshin Impact yang satu ini mengadopsi budaya SWANA dan/atau Asia Selatan. Saat kita menginjakkan kaki ke Sumeru, kita bakal disambung dengan background music yang udah sangat khas dengan musik khas daerah SWANA sana.
Tak hanya itu, model arsitektur yang atapnya berbentuk kubah juga sudah sangat memperjelas budaya yang satu ini. Serta nama penduduknya yang rada Arabic dan Indian. Pemimpin pasukan Corps of Thirty saja ada yang bernama Rukhshah (kebalikan dari Shahrukh Khan kali, ye).
Makanan khas Sumeru juga pastinya ga asing kita dengar di masyarakat. Seperti Biryani, Murgh Makhani (India), dan lain lain sebagainya.
3. Merupakan Region Terbesar Genshin Impact
Fakta Sumeru Genshin Impact selanjutnya menyangkut dengan kondisi geografis. Dari 4 region yang sudah terbuka, Sumeru menjadi region yang paling luas dan paling besar jangkauannya.
Region ini terbagi menjadi dua bagian; Hutan Hujan dan Padang Pasir. Sangat bertolak belakang. Kondisi geografis yang bertolak belakang ini sangat memperkuat landasan mengapa Sumeru mengadopsi budaya SWANA.
Namun, dihadirkannya dua bagian yang bertolak belakang geografisnya tentu bukan tanpa alasan. Ada kisah di balik itu semua. Maka dari itu, Sumeru menjadi region terbesar Genshin Impact sejauh ini.
4. Rumah Para Pelajar
Jika Mondstadt identik dengan Knight of Favonius, Liyue dengan Qixing, Inazuma dengan Shogunate, maka Sumeru sangat identik dengan Akademiya. Sebuah badan akademik yang selalu dijadikan kiblat ilmu pengetahuan oleh para pelajar.
Hal ini karena Dendro Archon itu sendiri merupakan God of Wisdom. God of Wisdom ini tinggal di Sumeru. Sehingga, banyak pelajar yang ingin menuntut ilmu pada milih ke Sumeru. Masyarakatnya sendiri juga sangat menjunjung tinggi kebijaksanaan dan rasinolaitas.
Sehingga, buat mereka yang haus ilmu pengetahuan, menjadikan Sumeru Akademiya sebagai tempat menuntut ilmu adalah pilihan tepat.
5. Dulu Memiliki 3 Penguasa
Sebenarnya poin ini sudah sempat saya bahas di artikel mengenali 3 penguasa Sumeru dan peradabannya. Namun, saya tetap akan jelaskan secara singkat di artikel ini.
Sebelum ada Lesser Lord Kusanali, Sumeru pada zaman dulu memiliki satu peradaban bernama “Ay-Khanoum” yang mana memiliki 3 penguasa; Goddess of Flower, King Deshret, dan Greater Lord Rukkhadevata.
Tidak tahu penyebab pastinya, Goddes of Flower dikabarkan meninggal. Meninggalnya sang Dewi Bunga membuat King Deshret depresi dan membawa ilmu pengetahuan terlarang ke dunia ini. Membuat King Deshret serta Rukkhadevata harus sama – sama mengorbankan nyawa untuk mengusir ilmu pengetahuan terlarang ini seluruhnya.
6. Lesser Lord Kusanali
Fakta region Sumeru Genshin Impact selanjutnya menyinggung tentang si Archon. Sama seperti Raiden Ei sang Electro Archon, Lesser Lord Kusanali bukanlah Archon asli seperti Venti dan Zhongli. Ia lahir 500 tahun lalu, membuatnya menjadi Archon termuda di Genshin Impact saat ini.
Ingat dengan poin di atas tentang Greater Lord Rukkhadevata yang mengorbankan dirinya untuk menghapus ilmu terlarang dari dunia. Ternyata, ilmu terlarang itu sudah sampai merusak Irminsul (bakal dijelasin di poin selanjutnya) yang mana itu juga merusak Rukkhadevata sendiri sebagai avatar dari Irminsul.
Maka, sang dewi memutuskan untuk mengambil cabang pohon yang paling suci, yang belum terkena kerusakan apapun, untuk ia lahirnya Lesser Lord Kusanali. Sayangnya, dengan pengorbanan itu, Lesser Lord Kusanali harus dikurung selama 500 tahun oleh Sage Akademiya karena mereka tidak mempercayai Kusanali sebagai Archon baru.
7. Konsep Pohon Kehidupan di Sumeru
Mungkin konsep “Tree of Life” atau “Pohon Kehidupan” yang juga memiliki nama lain “Irminsul” ini sudah banyak dipakai di beberapa bidang. Entah itu buku, lagu, film, bahkan game Genshin Impact sendiri.
Pohon Kehidupan di Genshin Impact bernama Irminsul. Merupakan bagian penting dalam kehidupan Teyvat. Ley Line akan merekam setiap kejadian yang ada di Teyvat dan mengimportnya ke pohon ini.
Saking pentingnya, Rukkhadevata saat itu sampai tidak ikut dalam Cataclysm 500 tahun lalu sebab ia harus menjadi si Pohon Kehidupan ini dari kerusakan yang disebabkan oleh ilmu terlarang yang dibawa King Deshret.
Konsep Pohon Kehidupan ini juga menjadi alasan kuat mengapa kota Sumeru dibangun di atas sebuah pohon raksasa nan kokoh yang disebut “Divine Tree”.
8. Eremite yang Unik
Satu fakta Sumeru Genshin Impact yang mungkin dilewatkan banyak orang. Adalah kehadiran Eremite yang lebih ‘eskpresif‘ dibandingkan musuh – musuh Traveler lainnya yang tersebar di Teyvat.
Tidak seperti Fatui atau Treasure Hoarder yang biasanya hanya kita temukan sedang duduk-duduk saja atau bersiaga, para Eremite di Sumeru biasanya melakukan aktivitas yang lebih kerasa ‘manusiawi’. Eremite laki – laki tidak jarang menghabiskan waktu mereka dengan bermain kartu, sementara itu yang perempuan kerap ditemukan sedang menari.
Gemes banget, ya! Jadi ga enak mau gangguin mereka tuh.
9. Festival Sabzerus
Sejauh ini, baru satu festival yang diketahui rutin diadakan di Sumeru, Sabzerus Festival. Festival ini pertama kali diadakan oleh Goddess of Flower untuk merayakan Ulang Tahun Rukkhadevata.
Namun, setelah meninggalkanya sang dewi, festival ini sudah tidak pernah lagi dirayakan dalam skala besar bahkan sampai dilarang oleh Sage Akademiya. Karena merayakan festival ini sama saja dengan mengakui Lesser Lord Kusanali sebagai Archon baru dan mengkonfirmasi matinya Rukkhadevata.
Tentu saja Traveler memiliki peranan penting agar festival ini bisa diadakan lagi melalui Archon Quest Sumeru. 😉
10. Lisa Merupakan Pelajar Terbaik Akademiya
Daftar fakta region Sumeru Genshin Impact ini ditutup dengan sosok cantik, pelajar terbaik Sumeru 200 tahun lalu. Lisa, sang penjaga perpus di Mondstadt ternyata merupakan murid terbaik Akademiya, lho!
Dan jika kamu lihat animasi idle-nya Lisa, kalian akan melihat bahwa dia memegang sebuah bunga yang diindikasikan sebagai Sumeru Rose. Apakah Lisa kangen dengan negeri tempat ia menuntut ilmu?
Itulah 10 fakta menarik region Sumeru Genshin Impact yang wajib kalian ketahui. Apakah kalian memiliki fakta Sumeru yang lain, brott? Bagikan di kolom komentar, ya!
Baca juga informasi menarik lainnya terkait Genshin Impact atau artikel lainnya dari Sofie Diana. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com