Fans FIFA 18 Ancam Boikot Microtransaction di Game

FIFA 18 Messi

Sudah jatuh tertimpa tangga, mungkin ini kalimat yang pantas menggambarkan kondisi EA saat ini. Setelah sistem loot box kontroversial Star Wars: Battlefront II diprotes oleh komunitas gamer hingga mereka harus matikan layanan tersebut untuk sementara, kini ancaman boikot massal datang dari fans FIFA 18.

Sebuah protes yang dinamai #FixFifa mulai tersebar luas minggu ini Reddit, Youtube, Twitter, hingga memunculkan sebuah halaman petisi di Change.org yang kini telah ditandatangani oleh hampir 25.000 gamer saat artikel ini ditulis. Komunitas game sepak bola ini meminta EA untuk perbaiki berbagai masalah teknis di game mulai dari input delay, mekanik game yang diubah drastis setelah patch, glitch dan lain-lain. Namun yang paling menjadi pusat perhatian dari #FixFIFA ini adalah komplain mereka akan sistem microtransaction yang ada di game.

Seperti seri-seri sebelumnya, FIFA 18 hadirkan microtransaction untuk percepat progress tim idaman mereka di Ultimate Team. Game tentu saja bisa dimainkan dengan tanpa keluarkan uang sepeser pun, namun akan butuh dedikasi waktu yang besar untuk dapatkan kumpulan pemain bintang di game. Cara tercepat untuk dapatkan uang di game tanpa microtransaction adalah dengan mengikuti Weekend League, namun tentu saja untuk menangkan event ini dibuat sesulit mungkin. Pemain harus bermain 40 pertandingan sepanjang weekend yang sama dengan 13 jam lebih gameplay melawan jutaan gamer lainnya.

Hadiah dari weekend league ini memang menggoda, namun bersaing dengan jutaan pemain lain yang tak kalah jagonya darimu bukanlah hal yang mudah khususnya apabila banyak pemain lain miliki squad tim yang jauh lebih baik darimu. Ini membuat gamer menganggap EA mendorong gamer untuk habiskan uang sebagai jalan pintas untuk percepat progress tim idaman mereka.

https://twitter.com/nickkwhitee/status/932385489159671808

Salah satu Youtuber FIFA, Goran Popovic menyebutkan jika untuk dapatkan satu pemain bintang saja akan butuh grinding yang terlalu lama. Kepada Polygon dia menjelaskan jika untuk dapatkan pemain seperti Christiano Ronaldo, gamer akan habiskan 100 jam lebih untuk dapatkan satu pemain bintang tersebut. Sekarang bayangkan berapa banyak waktu yang bakal kamu habiskan untuk dapatkan seluruh 11 pemain ditambah dengan pemain cadangannya.

Player pack juga dianggap miliki drop rate yang buruk. Goran Popovic menyebutkan jika dia hanya dapatkan satu pemain bintang setelah habiskan $500 untuk player pack ini. Dia menganggap gamer dengan koleksi banyak pemain bintang kemungkinan besar telah habiskan jauh lebih banyak uang darinya. Untuk game yang dirilis tiap tahun, sistem microtransaction ini dianggap tak wajar bagi fans.

Karena segi teknis yang bermasalah dan sistem microtransaction yang dipandang buruk, komunitas FIFA ancam akan boikot seluruh aspek berbayar di game pada Black Friday mendatang apabila permintaan mereka tidak dikabulkan oleh EA. Black Friday tiap tahunnya menjadi saat dimana EA rilis player pack spesial sekaligus promosi besar-besaran pada store microtransaction di FIFA.

Ini telah menjadi kali ketiga EA diprotes gamer akan sistem microtransaction mereka tahun ini. Apakah EA akan ubah sistem microtransaction di FIFA 18 nanti setelah diancam boikot oleh 25 ribu lebih gamer yang dimana salah satunya adalah youtuber populer game mereka? Kita tunggu saja nanti.

Source: Polygon

Exit mobile version