Fans Klub Sepak Bola di Swiss Lempar Joystick dan Kibarkan Bendera “Pause” Sebagai Bentuk Protes Terhadap Esports

Terlepas semakin berkembangnya esports di seluruh dunia dan mulai diterima oleh maysarakat, namun sebaliknya di tempat lain justru esports mendapatkan protes oleh fans olahraga Football di Swiss.

image courtesy, RTS Sports

Dalam sebuah pertandingan sepak bola di liga Swiss pada hari minggu kemarin salah seorang fans melemparkan sebuah bola tenis dan sebuah kontroler dengan tulisan “F*CK ESPORTS” ke lapangan. Berdasarkan laporan dari Eurogamer, dalam pertandingan antara klub Young Boy vs Basel di Swiss Super League yang baru saja berlangsung selama kurang lebih dua menit terpaksa dihentikan sementara setelah fans dari Young Boys yang menggunakan hoodie berwarna hitam melemparkan bola tenis dan kontroler ke lapangan saat pertandingan berlangsung. Mereka juga mengibarkan bendera berlogo ikon “pause”di barisan tribun sebagai bentuk protes.

image courtesy, RTS Sports

Lalu apa yang sebenarnya terjadi ? pada dasarnya fans merasa geram dimana klub sepak bola tersebut lebih banyak menghabiskan uang untuk kostum tim esports-nya contohnya Bern yang juga memiliki tim FIFA. Mereka cenderung berpikir lebih baik menghabiskan uangnya untuk tim yang sebenarnya (tim olahraga).

Menyikapi hal ini, pada dasarnya tim esports dan tim olahraga tradisional memiliki organisasinya masing-masing. Bahkan beberapa tim olahraga tradisional yang mulai melebarkan sayapnya ke industri esports lebih ke arah kerja sama seperti yang dilakukan terhadap PSG dengan tim Dota 2 asal Cina LGD yang akhirnya terbentuk tim PSG. LGD. Namun ada juga yang justru membentuk tim esports sendiri seperti yang di lakukan oleh FC Schalke yang berfokus di League of Legends. Terlepas antara pro dan kontra semua tim/organisasi professional baik esports maupun olahraga pada umumnya pasti memiliki kebijakan serta manajemen masing-masing tidak serta merta fokus di satu sisi saja. Mereka juga pasti ingin semua divisi dalam timnya bisa menjadi yang terbaik. Sebagai fans juga pada dasarnya mungkin akan kecewa jika tim favoritnya mungkin mengalami performa yang berbeda setelah tim olahraga tersebut berfokus untuk divisi esports-nya atau bahkan membuat kebijakan yang berdampak terhadap fansnya tersebut.

Exit mobile version