Fatwa Haram PUBG di Aceh Sudah Resmi disahkan!

7e8a58ca da42 4354 9e72 bc5232d3294b

Setelah melalui pengkajian tentang Fatwa Haram terkait game online seperti PUBG (Player Unknowns Battleground) (Android, IOS, Konsol dan PC) dan game Battle Royale lainya, akhirnya MPU (Majelis Permusyawarahan Ulama) di Aceh resmi mengecap label Haram terhadap game-game yang dianggap mengandung unsur-unsur kekerasan tersebut.

Game-game perang dan battle royale dianggap memberikan contoh dan dampak negatif terutama kepada anak-anak, hal tersebut disampaikan langsung oleh perwakilan MPU Aceh lewat beberapa Media Lokal beberapa hari yang lalu.


Dilansir dari Kompas.com, Rabu (19/6/2019), Fatwa itu dikeluarkan setelah melakukan kajian dan dengar pendapat bersama pakar Informasi dan Teknologi (IT), psikolog dan Fiqh Islam secara mendalam saat sidang paripurna Ulama ke-III Tahun 2019 selama dua hari.

“MPU Aceh mengeluarkan fatwa permainan game PUBG dan sejenisnya haram hukumnya di Aceh,” kata Wakil Ketua MPU Aceh Teungku Faisal Ali saat dikonfirmasi Menurut Faisal, pertimbangan MPU Aceh mengelurakan fatwa haram terhadap PUPG dan sejenisnya itu karena hasil kajian pakar dan “ahli”, dengan permainan game online itu dapat mengubah perilaku dan menggangu kesehatan.

“Hasil kajian yang kecanduan main game PUBG dan sejenisnya sangat mudah emosi, anak-anak kalau dilarang oleh orangtua cepat marah dan melawan. Kalau sudah punya istri saat dilarang juga marah sama istrinya,” katanya.

Buat kamu yang pengen topup Google Play, Steam Wallet, PlayStation Network, ataupun Nintendo eShop yang paling murah dan terjamin, coba cek RRQ TopUp ya! Jangan lupa juga, gunakan kode voucher “GAMEBROTT” di RRQ TopUp untuk dapet potongan harga spesial buat kamu.

Selain itu Wakil ketua MPU Aceh juga mengatakan jika sekiranya fatwa yang ditetapkan di Aceh ini bisa dijadikan contoh dan diterapkan diwilayah lain di Indonesia, serta menyarankan pemerintah ikut serta dalam penyuluhan kepada masyarakat terkait Game-game yang dianggap Haram seperti PUBG dan game sejenisnya.

“Kami berharap kepada pemerintah untuk berupaya agar bisa memblokir konten-konten game yang mengajarkan kekerasan baik fisik maupun psikologi kepada generasi masa depan kita,” tutur Teungku Faisal Ali”.


Sumber: Kumparan dan Kompas


Baca juga Artikel dan Berita menarik lainya seputar AOV, Game, dan Tech dari Mohammad Abdul Fatah

Email: abdolefathah@gamebrott.com

Exit mobile version