Kualifikasi Kuala Lumpur Major tengah berlangsung di beberapa regional bahkan ada yang sudah menemukan tim perwakilan dari regional CIS, South America dan China. Namun di North America masih belum berlangsung.
compLexity Gaming menjadi salah satu tim yang akan bertanding di regional qualifier North America, namun salah satu pemainnya yang merupakan carry dari tim tersebut, yaitu Rolen Andre “Skemberlu” Gabriel Ong mengalami permasalahan visa Kanadanya yang ternyata di tolak dan tidak bisa mengikuti bootcamp yang berlangsung disana.
An update from @coL_Beef on #coLDota's Canadian bootcamp and upcoming qualifiers. pic.twitter.com/mordrSh0CP
— Complexity ? (@Complexity) September 18, 2018
Skemberlu sendiri berkewarganegaraan Filiphina maka dari itu dia harus menggunakan visa untuk mengikuti bootcamp yang berlangsung di Kanada tersebut. Menanggapi hal tersebut Kyle Bautista selaku COO dan General Manager dari compLexity Gaming memutuskan untuk menarik sang “veteran” Dota 2 asal Amerika, Clinton “Fear” Loomis untuk menjadi stand-in selama kualifikasi yang akan berlangsung dan kemungkinan juga jika lolos kualifikasi nantinya masih akan menggunakan Fear sebagai standin.
Dengan keputusan tersebut Fear akan mengisi posisi 1 sebagai core. Setelah sempat vakum dari scene kompetitif Dota 2, akhirnya Fear kembali bermain meskipun sebagai standin. Prestasi terakhirnya bersama Evil Geniuses adalah berhasil menjadi juara di GESC Jakarta Minor 2018 pada bulan Maret yang lalu.
Permasalah visa sendiri memang menjadi momok yang selalu ditakuti baik untuk para pro player maupun tim. Seperti yang kita ketahui memang kebanyakan tim saat ini merekrut pemain yang berasal dari berbagai belahan dunia meskipun bukan berasal dari negara asal tim. Sederhananya untuk membuat tim lebih beragam dengan potensi-potensi baru dari luar sana agar semakin kuat.
Berikut roster compLexity Gaming yang akan bertanding di kualifikasi Kuala Lumpur Major :
Clinton “Fear” Loomis
Linus “Limpp” Blomdin
Jingjun “Sneyking” Wu
Zakari “Zfreek” Freedman
Jacky “EternalEnvy” Mao