Final Day dari GESC Jakarta Dota 2 Minor berlangsung hari ini dan bisa ditebak, crowd juga semakin meriah. DI hari terakhir GESC Jakarta Dota 2 Minor ini akan berlangsung 3 pertandingan, dari semi-final hingga grand final. Semuanya akan mengusung sistem pertandingan BO3 (Best of 3) meskipun itu di babak grand final.
Pertandingan pertama dibuka antara Natus Vincere melawan Evil Geniuses. Setelah pertandingan luar biasa dan cukup menguras tenaga di hari Sabtu kemarin, akhirnya Na’vi maju ke babak semi-final bertemu dengan EG yang telah menunggu sebelumnya setelah memenangkan babak groupstage. Melihat draft kedua tim tampaknya telah menyiapkan combo wombo yang luar biasa, mulai dari Faceless Void + Witch Doctor + Elder Titan dari Na’vi kemudian Beastmaster + Io + Ancient Apparation dari EG. Kedua tim memiliki potensi yang bagus jika combo tersebut bisa dieksekusi dengan baik. Namun, dalam kenyataan yang terjadi sebenarnya EG justru lebih unggul, seperti biasa Beastmaster yang di pick oleh Suma1L berhasil mendominasi lane bawah ditemani Io dari –Cr1t. Bahkan Faceless Void kesulitan farming. Networth sendiri dipegang oleh EG dengan selisih angka mencapai 40K networth hingga pertandingan berakhir dan dimenangkan oleh EG dengan skor kill 20-11. Di pertandingan ke-2, draft dari Na’vi sendiri cukup mengejutkan dengan di pick-nya Legion Commander. Namun lagi-lagi EG kembali mendominasi pertandingan ke-2 ini. Arteezy juga bermain sangat bagus dengan salah satu hero andalannya, Morphling. Beberapa kali dia bisa melakukan dodge dengan skill pertamanya, Waveform. Clash terakhir sebelum pertandingan berakhir juga cukup unik, ada 3 skill pertama dari Razor yang keluar, yang pertama dari Razor-nya sendiri, kemudian 2 lainnya dari Morphling yang mentarget Razor dengan skill ultimate-nya sehingga bisa menggunakan skill dari Razor, kemudian dari Rubick yang steal spell dari Razor. Pertandingan berakhir dengan skor 32-19 dimenangkan oleh Evil Geniuses serta membuat Na’vi harus puas di urutan 3/4.
Di partai semi-final selanjutnya pertandingan antara tim “underdog” dari Amerika Selatan, yaitu Infamous melawan finalis The Bucharest Major VGJ. Thunder. Draft di pertandingan pertama dari Infamous benar-benar dieksekusi dengan baik. Mulai dari awal pertandingan, Infamous benar-benar mendominasi dan mengeksekusi permainan dengan baik. Combo wombo dari Naga Siren + Death Prophet + Jakiro berjalan dengan mulus. Meskipun VGJ. Thunder dapat menahan perlawanan dari Infamous hingga 2 Divine Rapier telah mengisi slot item dari Medusa. Naga Siren dari Infamous benar-benar menjadi kunci dimana menahan pergerakkan 5 pemain, sementara Death Prophet dan Templar Assassin menghancurkan Ancient. Game pertama berakhir selama satu jam dengan skor 27-19 dimenangkan oleh Infamous. Sementara itu, dua pertandingan selanjutnya lebih didominasi oleh VGJ. Thunder. Entah apa yang dilakukan oleh Infamous dalam dua pertandingan terakhirnya terlihat sangat keteteran menghadapi permainan dari VGJ. Thunder. Meskipun Infamous berhasil mengamankan 1 paket barrack di bawah serta 1 tower di atas, beberapa kesalahan dilakukan oleh mereka. Hingga pertandingan berakhir, VGJ. Thunder akhirnya mengamankan perjalanan selanjutnya ke babak grand final dengan skor kemenangan 2-1 melawan Infamous.
Sementara itu, yang ditunggu-tunggu pertandingan grand final kembali mempertemukan Evil Geniuses dengan VGJ. Thunder. Bisa dibilang ini merupakan rematch antara kedua tim yang sebelumnya bertemu di turnamen Galaxy Battles II yang diselenggerakan di Filiphina akhir bulan Januari lalu. Kali ini babak final-nya sendiri mengusung sistem pertandingan BO3. DI pertandingan pertama ini draft dari EG cenderung memanfaatkan output magic damage yang besar dengan adanya Pugna serta tambahan physical damage dari Lifestealer. Draft dari VGJ. Thunder sendiri cukup unik dengan diambilnya Omniknight di posisi mid. Permainan dari EG sangat solid, beberapa clash berhasil dimenangkan dengan, bahkan Naga Siren yang diambil oleh VGJ. Thunder tak bisa berbuat banyak. Pertandingan yang cukup singkat dalam waktu 20 menit ini berhasil dimenangkan oleh EG dengan skor 16-7. Sementara itu memasuki pertandingan ke-2, lagi-lagi draft dari EG menambil combo Io + Beastmaster. Sementara itu, VGJ. Thunder tampaknya berusaha mengimbangi dari segi push dengan pemilihan hero Chen serta Tiny yang juga bagus untuk melakukan push tower. Seperti biasa, Suma1L dengan Beastmaster-nya bermain sangat agresif, membuat sang Underlord kesulitan untuk melakukan farm. Build item dari EG juga memanfaatkan potensi untuk melakukan push dengan cepat, seperti Helm of Dominator yang diambil oleh Visage, kemudian ada Phantom Lancer serta skill passive dari Beastmaster yaitu Inner Beast dengan mudah membersihkan creep serta tower dari VGJ. Thunder. Sama seperti pertandingan sebelumnya, VGJ. Thunder tak bisa berbuat banyak untuk menahan lebih lama perlawanan dari EG. Akhirnya memasuki menit 26, VGJ. Thunder harus mengakui keunggulan dari EG. Dengan hasil tersebut EG berhasil memenangkan turnamen GESC Indonesia Dota 2 Minor dan membawa hadiah sebesar $ 110.000 USD dan DPC Points sebesar 150. Dengan hasil tersebut EG kini berada di posisi 7 dengan total perolehan DPC Points sebesar 1335. Meskipun VGJ. Thunder hanya berhasil di urutan ke-2 dan mendapatkan hadiah sebesar $ 65.000 USD dan DPC Points sebesar 90 merek masih diatas EG di perolehan sementara DPC Points di posisi 6.
Gratz, GGWP EG, you are unbeatable in this tournament ! dari babak grupstage hingga grand final Evil Geniuses memang belum pernah kalah sama sekali. Sebagai penutup, GESC Indonesia Dota 2 Minor merupakan turnamen pertama di Indonesia berskala Internasional yang hype-nya begitu luar biasa mulai dari antusias para penonton hingga semua tim yang bertanding menunjukkan kemampuan terbaik mereka tanpa terkecuali. Talent dan caster juga turut memeriahkan serta membuat suasana semakin “petjah”. Beberapa video persembahan dari panitia juga cukup unik, mulai dari para pemain bermain games serta challenge hingga makan snack khas Indonesia. Semoga kedepannya event eSport besar lainnya bisa kembali digelar di Indonesia. Sekali lagi, GESC Indonesia Dota 2 Minor “petjah”.