Belakangan ini memang santer terdengar di scene esports Counter Strike: Global Offensive mengenai salah satu pemain dari tim OpTic India yang tertangkap basah menggunakan cheat saat turnamen LAN eXTREMELAND antara OpTic India melawan tim Revolution.
Nikhil “forsaken” Kumawat yang memang tertangkap basah menggunakan cheat tersebut kemudian mendapatkan hukuman terkena ban selama 5 tahun. Tidak sampai disitu saja, penelusuran pun berlanjut dan dicurigai turnamen ESL India Premiership yang juga dimenangkan oleh OpTic India ada sangkut pautnya dengan cheat yang digunakan oleh forsaken. Dan ternyata hal tersebut benar terjadi serta telah dikonfirmasi bahwa memang benar forsaken juga menggunakan cheat saat turnamen tersebut.
Menanggapi penelusuran yang telah dikonfirmasi kebenarannya tersebut akhirnya diputuskan bahwa final untuk ESL India Premiership akan diulang kembali tanpa OpTic India. Jadi dalam final ESL India Premiership akan mempertemukan Slaughter Army dan 2ez Gaming yang akan digelar pada tanggal 28 Oktober mendatang. Pemenang dari turnamen tersebut nantinya akan menjadi perwakilan dari India untuk ESL Pro League Asia finals.
Dilihat dari sisi manapun, melakukan tindakan curang khususnya di tingkat kompetitif esports terlebih event LAN tidak dibenarkan sama sekali. Meskipun membuat tim tersebut menang, pada akhirnya kemenangan tersebut tidak berarti apa pun atau bahkan justru membunuh tim serta pemainnya itu sendiri. Karena memang untuk berkompetisi harusnya fair play.