[REVIEW] Finding Paradise – Game Dengan Grafis 2D Dibawah 400MB yang Bisa Bikin Baper!

wet

Membahas deretan developer indie dengan sepak terjang yang mempuni, tentunya nama Freebird Games jelas layak masuk ke jajaran list tersebut. Kehebatannya dalam meracik sebuah game yang simple namun mampu hadirkan kisah mendalam dengan dibalut deretan soundtrack yang indah, menjadi ciri khas mereka yang sangat menarik.

Setelah kesuksesan luar biasanya dengan To The Moon yang mampu membuat banyak gamer di seluruh dunia mengaku menitihkan air mata, kini Freebird Games tampaknya juga mampu membuat sebuah sequel yang tak kalah hebatnya melalui Finding Paradise. Tampil sebagai sebuah game yang sederhana, Finding Paradise dengan grafis “kotak-kotak” 2D ini benar-benar tampil menawan, bahkan bisa membuat kalian yang memainkannya akan merasa “baper”, mengapa demikian? review ini akan membahasnya untuk kalian.

Story

Melanjutkan cerita setelah To The Moon, Sigmund Corporation yang merupakan sebuah agensi yang menawarkan kebahagiaan kepada pasien yang sekarat dengan cara mengubah ingatan si pasien tersebut, kini mereka menerima seorang pasien baru. Setelah menangani Johnny di To The Moon, kini kedua dokter kocak dari Sigmund Corporation, yaitu Dr. Watts & Dr. Rosalene menerima seorang pasien baru bernama Colin Reeds. Colin yang merasa hidupnya tak lama lagi meminta Sigmund Corporation  untuk memberikan kebahagiaan terakhir untuknya.

Permintaan terakhir Colin.

Dan akhirnya tiba juga masa dimana Colin terbaring koma, Dr. Rosalene & Dr. Watts segera datang ke kediaman keluarga Colin untuk memenuhi permiantaan terakhirnya tersebut. Bila permintaan Johnny di To The Moon sangatlah jelas (bahwa Keinginan terakhir Johnny adalah pergi ke Bulan) namun permintaan Colin dalam Finding Paradise ini terasa sangat sulit untuk dikabulkan. Mengingat sebelum sekarat Colin hanya meminta untuk membuatnya merasa bahagia tanpa mengusik ingatan terhadap keluarganya. Jelas kedua dokter yang menangani Colin ini harus membedah & berpetualang menyusuri berbagai ingatan Colin, mulai dari masa kecil hingga masa tua Colin menjelang sekarat.

Perjalanan tak akan mudah, karena suatu kondisi yang dialami oleh Colin.

Colin yang merupakan seorang pilot ini memiliki sebuah keluarga bahagia dengan seorang istri yang merupakan pianis bernama Sofia & seorang anak lelaki bernama Asher. Namun walaupun begitu, sebelum bertemu dengan istrinya tersebut, sebagian besar masa kehidupan Colin, mulai dari masa kecil hingga masa dewasanya ternyata ditemani oleh seorang gadis bernama Faye. Kedua sahabat ini melakukan berbagai hal bersama, saling memberikan motivasi, saling menjaga, & tentunya saling menyayangi, Faye sendiri merupakan orang yang paling berpengaruh dalam kehidupan Colin, ia bahkan yang membuat Colin mampu menggapai cita-citanya sebagai seorang pilot.

Mengapa Colin tak dapat mengingat sahabat terbaiknya tersebut?

Namun di masa tuanya, Colin benar-benar tak mengingat siapakah sosok Faye, ia bahkan tak pernah membahas siapa sosok Faye. Mulai dari sinilah berbagai pertanyaan timbul, lantas siapakah Faye? kenapa ia menghilang? mengapa Colin tak pernah sekalipun membahas mengenai salah satu gadis paling berpengaruh dalam kehidupannya tersebut? Semua pertanyaan tersebut akan langsung terjawab setelah kalian memainkan sebuah game dengan cerita menyentuh yang satu ini.

Soundtrack

Hadirkan cerita yang sangat menyentuh, tentunya Finding Paradise juga dihiasi dengan berbagai soundtrack indah seperti pada To The Moon maupun A Bird Story. Walaupun hadir dengan grafis “kotak-kotak” 2D, berkat deretan soundtrack yang mempuni tersebut, atmosfir yang disuguhkan dalam Finding Paradise ini mampu tetap terlihat menawan. Mulai dari scene bahagia, sedih, hingga kocak, semua dapat terbangun berkat deretan soundtrack yang sangat pas.

Setelah To The Moon, Kan Gao, Laura Shigihara, & para musisi handalnya juga masih turut mengisi soundtrack untuk Finding Paradise ini. Tentunya masih dengan deretan soundtrack indah sekaligus menyentuh, dan inilah deretan soundtrack terbaik menurut kami dalam Finding Paradise:






Masih ada banyak sekali deretan sondtrack Finding Paradise lainnya yang tak kalah keren, dan tentunya tak mungkin kami sebutkan satu persatu.

Buat kamu yang pengen topup Google Play, Steam Wallet, PlayStation Network, ataupun Nintendo eShop yang paling murah dan terjamin, coba cek RRQ TopUp ya! Jangan lupa juga, gunakan kode voucher “GAMEBROTT” di RRQ TopUp untuk dapet potongan harga spesial buat kamu.

Gameplay

Dengan mekanisme & grafis yang simple, Finding Paradise tetap suguhkan gameplay yang sama simplenya seperti pendahulunya, tentunya tak butuh skill mempuni untuk menamatkan game yang satu ini. Banyak waktu kalian akan dihabiskan untuk berkeliling mencari benda demi dapat mengunlock “memento”, tentunya bagian yang satu ini akan terasa sangat membosankan.

Berkeliling mencari memento menjadi bagian paling membosankan.
Setelah semua memento terkumpul, kini saatnya untuk mengaktifkannya………wait what?

Namun untungnya, tetap ada elemen gameplay yang cukup unik tersaji dalam game ini, sering kali ada gameplay yang dibalut dengan unsur komedi yang kocak & terasa sangat “segar”. Tak hanya terlihat kocak, kalian juga disuguhkan dengan berbagai elemen game classic yang akan membangkitkan nostalgia, contohnya seperti elemen gameplay jadul dari classic turn based RPG & classic shooter.

Beberapa karakter sengaja kami sensor agar tidak menimbulkan spoiler.

Gameplay tembak & menghindar ala game jadul “Raiden”.
Hadouken!!

Sama seperti pendahulunya juga, Finding Paradise juga menghadirkan elemen puzzle didalamnya, dimana setiap kalian akan mengaktifkan memento, kalian akan diwajibkan menyelesaikan puzzle terlebih dahulu.

Puzzle yang dihadirkan akan semakin rumit seiring berjalannya alur cerita.

Intinya, gameplay yang dihadirkan benar-benar terasa sangat sederhana dan dapat dinikmati oleh siapa saja, namun tentunya akan tidak cocok bagi kalian yang menginginkan gameplay yang terasa intens.

Graphic

Finding Paradise dibuat menggunakan RPG Maker XP, tentunya grafis yang dihadirkan terlihat mirip dengan game jadul, namun walaupun demikian, Finding Paradise tetap mampu memanjakan mata dengan kesederhanaanya tersebut. Dengan bantuan soundtrack yang ciamik, berbagai environment & atmosfir yang tersaji mampu meresap dalam tiap scene yang tersaji.

Tetap mampu terasa “hidup” walaupun terlihat sederhana.

Misalnya, saat scene dengan ragam dialog & adegan yang menyentuh, environment seperti berbagai dedaunan yang kering diterpa angin akan semakin memperkuat suasana emosional yang tersaji. Walaupun terlihat sederhana, intinya grafis yang ditampilkan dalam game ini tetap mampu memperkuat & memperdalam atmosfir permainan.

Kesimpulan

Finding Paradise merupakan sebuah mahakarya yang terlihat sederhana, namun terasa sangat luar biasa, Freebird Games benar-benar mampu membuktikan. Bahwa untuk menghadirkan sebuah game yang berkesan dengan cerita yang solid, tak membutuhkan grafis & gameplay yang “wah”.

Kisah yang disajikan benar-benar mampu membuat siapapun yang memainkannya akan merasa tersentuh, deretan soundtrack ciamik dihadirkan juga sangat mampu memperkuat elemen cerita yang tersaji. Kekuatan utama Finding Paradise memang tak terletak pada gameplay & tampilan grafisnya, namun tetap dipastikan bahwa game ini akan menyuguhkan pengalaman bermain yang sangat berbeda & tak mudah dilupakan.

Exit mobile version