Tak dapat dipungkiri bahwa game berelemen metroidvania kini telah jarang dapat kita jumpai, popularitasnya memang mulai tergerus pada berbagai genre baru. Bila membahas deretan game metroidvania paling membekas diingatan, tentu tak lengkap rasanya bila tak memasukan nama Castlevania didalamnya.
Eksistensinya memang benar-benar mampu melambungkan genre metroidvania di masa emasnya, namun sayangnya, kini franchise tersebut tak mampu bersinar seperti dulu lagi. Namun itu bukanlah akhir, sang produser sekaligus penulis naskah dibalik Castlevania selama ini – Koji Igarashi berniat membangkitkan sensasi nostalgic Castlevania melalui franchise terbarunya – Bloodstained.
Meskipun telah hengkang dari Konami 5 tahun silam, ia tetap tak menyerah pada franchise yang telah melambungkan namanya tersebut. Melalui Bloodstained, ia coba membangkitkan rasa Castlevania didalamnya, ia sendiri bahkan tak ragu untuk menyebut Bloodstained sebagai spiritual sucessor dari Castlevania secara langsung.
Dengan bantuan publisher & developer yang berbeda-beda, Koji Igarashi membidik Bloodstained langsung melalui 2 judul sekaligus. Seri pertamanya yang bernuansa 8 bit – Bloodstained: Curse of the Moon telah dirilis di tahun lalu, namun masih kurang mendapat cukup perhatian. Sementara judul keduanya – Bloodstained: Ritual of the Night yang berada ditangan 505 Games & ArtPlay akhirnya resmi meluncur pada bulan ini, dan hasilnya? terlihat sangat menawan!
Terasa seperti kenangan yang indah, itulah impresi pertama yang kami rasakan melalui 5 jam pertama Bloodstained: RotN. Selain mampu membangkitkan kenangan indah seperti saat memainkan franchise klasik Castlevania di masa lalu, Bloodstained: RotN juga terasa sangat fresh dan tak hanya sekedar “copy paste” belaka. Bersama dengan visual 2,5D-nya yang unik, gameplay solid, setting lokasi yang indah, hingga balutan alunan soundtrack yang indah, ia tampil sebagai game metroidvania yang mempesona.
Sebagai game metroidvania, tentu salah satu elemen terpentingnya tentu adalah mekanisme combatnya, dan melalui Bloodstained: RotN, ArtPlay berhasil membawakan hal tersebut dengan sangat apik. Sistem pertarungan yang ada terasa lebih cepat dan intens, lengkap dengan variasi para musuh unik yang ada. Kalian dapat bebas memilih berbagai senjata yang ada, mulai dari pedang, pistol, mace, tombak, bahkan hingga sepatu boots.
Tak hanya itu saja, deretan ability unik yang dapat diakses juga akan membawa irama pertarungan terasa lebih lebih berwarna. Melalui sistem bernama “shard” kalian dapat menggunakan berbagai magic untuk menunjang aksi kalian. Mulai dari menembakan proyektil, berpindah tempat secara instan, hingga melakukan summon monster loyal yang siap melindungi kalian.
Kesemua ability tersebut tak hanya menunjang aksi, namun juga dibalut dengan visualisasi efek yang terlihat sangat keren. Uniknya lagi, kalian juga dapat melakukan kustomisasi, tak hanya sekedar merubah tampilan armor, kalian juga dapat menubah tampilan fisik sang protagonis utama – Miriam.
Masih ada banyak hal yang membuat Bloodstained: Ritual of the Night terasa sebagai sebuah inovasi metroidvania yang tak pernah ada sebelumnya. Namun tentunya kesemuanya tersebut akan kami ulas lebih detail melalui review lengkap, yang semoga saja dapat meluncur dalam beberapa hari kedepan.
Baca juga berita atau artikel menarik lainnya dari Author.
Contact: erenhartd@gamebrott.com