Optimis sekaligus pesimis, itulah yang kami rasakan ketika menyambut game tranyar dari Ubisoft – Far Cry New Dawn, ada banyak hal yang membuat kami berfikir demikian. Optimis karena game tersebut hadir sebagai kelanjutan Far Cry 5, yang memang terasa jadi salah satu seri Far Cry terbaik, lalu pesimis karena Far Cry New Dawn hadir melalui, proses pengembangan yang terbilang singkat. Tak sampai setahun sejak perilisan Far Cry 5, kita telah dapat menikmati kelanjutan ceritanya melalui game terpisah ini. Dan benar saja, rasa pesimis tersebut perlahan menjadi nyata, setidaknya itulah yang kami rasakan dalam 6 jam awal permainan.
Kami merasa Ubisoft tak menggarap game racikannya tyang satu ini dengan sepenuh hati, banyak elemen baru yang dihadirkan terasa kurang cocok dengan mekanisme gameplay Far Cry yang kita kenal. Salah satunya adalah distem RPG yang disuntikan, keputusan Ubisoft untuk menyuntikan elemen RPG dalam Far Cry New Dawn ini sama sekali terasa tak cocok. Melihat health bar dengan ragam angka yang muncul tiap menembaki musuh benar-benar terasa cukup menggangu dan terasa tak cocok dengan game FPS sekelas Far Cry.
Sistem perks ability yang dimuat kini juga terasa terlalu berlebihan, dimana kalian dapat mengakses kekuatan yang melampaui batas manusia normal. Sebagai contoh, kalian dapat melakukan double jump ala game platformer, hingga melakukan pukulan super yang mampu melontarkan musuh. Tentunya berbagai mekanisme baru ala game RPG ini terasa mencederai gameplay realistis yang selama ini diusung di berbagai seri utama Far Cry sebelumnya.
Seperti yang kita ketahui, franchise Far Cry identik dengan tokoh antagonis yang terasa menarik & selalu membuat penasaran di awal permainan, namun di Far Cry New Dawn kami tak merasakan hal tersebut. Kini kalian akan berhadapan dengan 2 antagonis baru – Mickey & Lou, 2 wanita kembar yang mengambil alih Hope County dengan modal kekerasan. Namun sayangnya, mereka berdua tak terasa semenarik para antagonis di ser-seri sebelumnya, mereka berdua tak menunjukan karakteristik unik yang membuat kami merasa penasaran & tertarik, setidaknya dalam progress 6 jam pertama kami ini.
Lalu soal urusan tampilan visual kami merasa tak ada keluhan, masih disongkong dengan Dunia Engine, kualitas visual yang disajikan terasa sangat memanjakan mata. Belum lagi didukung dengan tampilan lokasi Hope County yang kini telah mengalami super bloom pasca hancurnya dunia, dimana berbagai bunga indah penuh warna telah menyelimuti kota tersebut. Tiap detail environment yang disajikan terasa indah dan mampu menggambarkan sebuah kehancuran dunia yang alih-alih terlihat menyeramkan, tetapi malah terlihat memukau. Yang terasa paling mencolok kami rasakan hadir melalui pencahayaan & vegetation, berbagai vegetasi penuh warna yang hadir terlihat indah dan nyaman dipandang.
Sejauh kami memainkan game ini, kami merasakan ada beragam hal baru yang membuat kami cukup terkesima, namun di sisi lain kami juga merasakan ada banyak sekali kekurangan yang tak bisa dikesampingkan begitu saja. Hal tersebut membuat kami merasa Far Cry New Dawn terasa digarap dengan setengah hati, setidaknya dalam 6 jam permainan pertama kami. Semoga saja berbagai prespektif pesimis kami dapat terbayar melalui konten-konten & fitur yang belum kami temukan. Jelas masih ada banyak hal yang belum kami bahas, namun tentunya hal tersebut akan kami ulas lebih dalam lagi melalui review lengkap yang semoga saja dapat meluncur dalam beberapa hari kedepan.