FTC Denda Microsoft – Baru – baru ini, Federal Trade Commission Amerika Serikat (FTC) memberi denda kepada Microsoft sebesar 20 Juta US Dollar. Denda tersebut diberikan karena Microsoft dinilai secara ilegal mengumpulkan informasi pribadi dari anak dibawah umur pada konsol Xbox.
Informasi tersebut dikumpulkan secara ilegal tanpa persetujuan oleh masing – masing orang tua. Menurut pernyataan FTC, proses pendaftaran akun Xbox melanggar Online Privacy Protection Act anak – anak.
FTC Denda Microsoft Karena Dinilai Mengambil Data Anak Dibawah Umur?
Pelanggaran tersebut terjadi karena orang tua tidak mendapatkan pemberitahuan dan juga izin atas pengambilan data anak – anak mereka. Xbox juga dituduh telah menahan data pribadi anak dibawah umur secara ilegal.
Permasalahan ini telah dibahas dan dirujukkan pada akhir 2021 lalu terkait proses yang dibutuhkan ketika mendaftar untuk akun Xbox Live.
Ketika seorang pengguna akan mendaftar akun Xbox Live, mereka harus memberikan nama lengkap, alamat email, dan tanggal lahir. Sayangnya, jika umur seorang pengguna dibawah 13 tahun, mereka juga tetap diminta untuk mengisi data pribadi termasuk nomor telpon genggam.
Hingga 2019 pun, pendaftaran ini juga memberikan centang persetujuan untuk mendapat materi promosi dan mengizinkan Microsoft mengirim data pengguna kepada para pengiklan platform tersebut.
Dan ketika informasi tersebut telah diberikan, barulah pengguna dibawah umur 13 tahun harus membutuhkan orang tua mereka untuk menyelesaikan proses pendaftaran akun Xbox Live.
Namun berdasarkan komplain yang diberikan FTC, dari 2015 hingga 2020, data anak – anak dibawah umur tersebut masih tetap disimpan bahkan ketika proses pendaftaran tidak berhasil.
Xbox Ungkap Penahanan Data Merupakan Glitch
Pada pernyataan Xbox di situs resmi mereka perihal denda 20 Juta US Dollar ini, CVP dari Xbox Player Services, Dave McCarthy merujuk permasalahan ini sebagai “Data Retention Glitch”.
“Sayangnya, kami tidak memenuhi harapan pelanggan dan akan berkomitmen untuk mematuhi peraturan untuk terus meningkatkan langkah-langkah keselamatan kami”, ungkap McCarthy.
McCarthy juga menjelaskan, “Selama penyelidikan, kami mengidentifikasi kesalahan teknis di mana sistem kami tidak menghapus data pembuatan akun untuk akun anak di mana proses pembuatan akun dimulai tetapi belum selesai”.
Perihal data – data yang tersimpan ketika proses tidak selesai, McCarthy menjelaskan bahwa hal ini tidak konsisten dengan peraturan mereka yang menyatakan bahwa informasi hanya bertahan selama 14 hari agar mempermudah pengguna untuk melanjutkan proses pendaftaran.
Glitch tersebut telah diperbaiki, data pengguna yang tertahan kini telah dihapus, dan perbaikan telah diimplementasikan agar menghindari terjadinya error kembali. Data – data tersebut juga tidak pernah digunakan, dibagikan, maupun diuangkan oleh Microsoft.
McCarthy menambahkan, “Sejak penyelesaian FTC, kami telah memperbarui proses pembuatan akun kami, yang sekarang mengharuskan pemain untuk terlebih dahulu mengidentifikasi tanggal lahir dan, jika berusia di bawah 13 tahun, mendapatkan izin orang tua yang terverifikasi sebelum memberikan kami informasi apa pun seperti nomor telepon atau alamat email”.
“Kedepannya, pemain yang berusia di bawah 13 tahun dan membuat akun sebelum Mei 2021 akan memerlukan izin orang tua. Artinya orang tua akan diminta untuk memverifikasi ulang akun dan memberikan izin kepada anak mereka untuk melanjutkan permainan dan aktivitas di Xbox. Kami berkomitmen untuk membuat proses ini semulus mungkin”, tutupnya.
Baca juga informasi menarik lainnya terkait Game Android atau artikel lainnya dari Javier Ferdano. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com