Valve tak hanya dikenal gamer PC untuk Steam saja, studio ini telah rilis belasan game yang dimana tak ada satupun dari game tersebut bisa dikatakan “buruk”. Game seperti Half Life, Counter Strike dan Left 4 Dead menjadi game yang secara tak langsung revolusi industri gaming, namun sayangnya setelah merilis DOTA 2, Valve terlihat lebih fokus akan Steam dan turnamen Esport ketimbang membuat game lagi.
Pada event reveal dari Artifact – game kartu digital yang diadaptasi dari dunia DOTA, Valve umumkan rencana mereka yang akan kembali merilis game untuk kedepannya. Gabe Newell mengungkapkan jika dalam beberapa tahun terakhir mereka telah fokus dengan Steam dan hardware karena dua hal tersebut merupakan “investasi untuk masa depan”. Namun kini mereka telah kembali fokus akan game dan Artifact akan menjadi perdana mereka.
“Artifact akan menjadi yang pertama dari beberapa game yang akan datang dari kami. Tampaknya itu terdengar seperti berita bagus. Hooray! Valve akan mulai merilis game lagi.”
Newell jelasakan sedikit alasan kenapa mereka fokus akan hardware dalam beberapa tahun terakhir. Dirinya menganggap jika pasar gaming PC semakin lama semakin seperti ekosistem tertutup ala iPhone. Sebagai contohnya Facebook dalam beberapa tahun terakhir tengah fokus akan teknologi VR mereka setelah gagal kuasai pasar mobile dan ingin ciptakan ekosistem tertutup ala iPhone dengan teknologi VR-nya tersebut. Valve ingin pasar PC tetap terbuka, maka mereka melakukan sedikit kompetisi untuk menjaga pasar PC tidak dikuasai oleh satu platform.
Investasi pada hardware tersebut membuat mereka tak mampu fokus pada sektor game. Dulunya Valve tak miliki engineer yang cukup untuk mengurus sektor hardware, namun kini dengan bantuan dari Vive, kerja mereka di sektor ini lebih dipermudah. Newell juga menyebutkann jika mereka telah selesaikan tugas mereka untuk membuat game orang lain sukses yang dimana PlayerUnknown’s Battlegrounds menjadi contoh termudah karena game tersebut kini masih berada di posisi pertama sebagai game terpopuler di Steam. Dengan sektor hardware dan Steam telah berada di posisi aman dan stabil, Valve kini dapat kembali ke sektor game.
Pada presentasinya yang sama, Gabe Newell curhatkan jika Valve sedikit iri akan Nintendo karena mereka dapat mengurus hardware dan software dalam waktu yang sama.
“Kami selalu merasa sedikit iri akan Nintendo. Ketika Miyamoto duduk dan pikirkan versi selanjutnya dari Mario ataupun Zelda, dia memikirkan akan seperti apa controller-nya, seperti apa grafis dan kemampuan lainnya. Dia bisa perkenalkan kemampuan baru seperti motion input karena dia yang mengatur kedua hal tersebut. Dan dia juga bisa membuat hardware terlihat sebagus mungkin karena dia juga yang mendesain hardware secara bersamaan yang dimana hal tersebut akan bawakan kelebihan tersendiri. Itu merupakan sesuatu yang kami merasa iri dari mereka, dan itu menjadi sesuatu yang akan kalian akan lihat dari kami nantinya.”
Artifact akan dirilis pada 2018 mendatang dan akan menjadi garis start dari Valve yang akan kembali merilis game. Kita lihat saja kedepannya apa yang akan mereka ciptakan dengan Source Engine 2 mereka nanti.
Source: PC gamer