Kecerdasan buatan atau AI semakin maju dan kini bahkan dapat menciptakan sebuah karya seni. Hal ini dibuktikan dengan menangnya gambar AI dalam kompetisi foto di salah satu ajang fotografi bergengsi, Sony World Photograhpy Awards. Ternyata, kemenangan tersebut diwarnai dengan kontroversi karena sang seniman menolak menerima penghargaannya.
Gambar AI Menangkan Kompetisi Foto di Ajang Bergengsi
Sekitar delapan bulan yang lalu, kejadian di mana gambar AI yang dibuat sedemikian rupa melalui Midjourney yang sempat menangkan kompetisi, sukses membuat para seniman kesal karenanya. Kala itu, teknologi tersebut mendapat kecaman karena hal tersebut justru menutup pemasukan para seniman.
Kembali hal serupa terjadi pada ajang fotografi kelas dunia Sony World Photography Awards, yang berakhir pada 16 April 2023 silam. Di mana seorang seniman asal Jerman bernama Boris Eldagsen coba untuk berpartisipasi dalam ajang tersebut dengan mengirimkan gambar AI. Hasilnya sudah bisa kalian tebak, ia memenangkan kompetisi tersebut.
Boris mengirimkan gambar dengan bantuan kecerdasan buatan tersebut dengan judul ‘The Electrician’ pada kategori Kreatif untuk kompetisi tahun 2023. Sebagaimana yang dapat kalian lihat, gambar tersebut berisikan dua wanita yang mana tampak diproses sewaktu awal kali pertama fotografi diperkenalkan.
Foto tersebut merupakan salah satu koleksinya bernama Pseudomnesia: Fake Memories yang tengah dikerjakan semenjak tahun 2022. Bahkan, ia menambahkan deskripsi bahwa semua gambar tersebut dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan, dan bukan gambar langsung jadi yang bisa kalian lihat di internet.
Boris Menolak Hadiah dan Penghargaan
Boris tampaknya tidak bermaksud untuk memanfaatkan gambar AI untuk memenangkan kompetisi. Hal tersebut ia tulis pada situs yang ia miliki. Dalam tulisannya, Boris menambahkan siapa saja yang mengetahui atau berasumsi semua gambar yang ia buat semuanya dibantu kecerdasan buatan?
Tidak lupa, ia menegaskan “semua gambar yang dibantu kecerdasan buatan tidak sepantasnya untuk memenangkan kompetisi termahsyur ini. AI tidak sama dengan seni, maka saya memutuskan untuk menerima penghargaan tersebut,” tutup Boris.
Boris mengatakan bahwasanya dunia masih belum siap dengan kehadiran kecerdasan buatan. Di mana ia merasa kompetisi tersebut seharusnya bisa menyaring mana yang AI dan mana yang bukan, dan ternyata bahkan sekelas Sony pun mengalami kesulitan.
Menutup pernyataan yang ia tuliskan dalam situsnya, Boris meminta dunia untuk membuka diskusi, mana yang benar-benar fotografi, dan mana yang hanya bermodalkan kecerdasan buatan. Namun, tampaknya hal ini tak bisa dilakukan dalam waktu dekat.
Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com