Game ‘Edukasi’ Bertema Perbudakan ini Menuai Kecaman

maxresdefault1

Tetris adalah game menyusun bentuk yang pertama kali dibuat oleh Alexey Pajitnov di Rusia. Sejak pertama kali dipublish di Amerika oleh Spectrum Holobyte pada 6 Juni 1984, game ini pun menjadi terkenal dan dimainkan oleh jutaan orang di seluruh dunia. Game pun juga menjadi inspirasi bagi para developer untuk menciptakan game serupa.

Baru-baru ini, sebuah developer menciptakan game yang mengharuskan gamer untuk menyusun budak kulit hitam ke dalam ruang kapal yang sempit, seperti tetris.


Dikutip dari Kotaku, Playing History 2: Slave Trade adalah game yang dibuat oleh Serious Games, dengan tujuan “memberi pengalaman cerita yang menarik dan lebih personal bertempat pada sejarah dunia tertentu yang menyenangkan,”. Slave Trade adalah seri ketiga Serious Games, setelah Vikings dan Plague.

Di dalam game ini gamer akan berperan sebagai kapten kapal, dan game ini mencoba untuk memaparkan betapa kecilnya kapal yang dipakai untuk memuat para budak. Dan sebuah mini-game anda akan menyusun para budak itu ke dalam kapan dengan berbagai posisi yang bisa dibilang “disturbing”.

Keberadaan minigame tersebut pun menuai kecaman dari berbagai kalangan netizen di jejaring sosial. Sang developer pun terpaksa menghapus minigame kontroversial tersebut.

Does history ‘educational’ games has gone too far?

Sumber: Kotaku

Exit mobile version