Game Indie The Store is Closed Kena Tuntut oleh IKEA karena Logo Warna Biru dan Kuning

Game Indie The Store Is Closed IKEA

Game Indie The Store is Closed IKEA – Game horor memiliki banyak cara yang dilakukan oleh developer dalam menakut-nakuti Player. Ada game yang menghadirkan elemen jumpscare yang kuat dan ada juga game yang dibuat dengan elemen memberikan rasa takut akan sesuatu. Seperti salah satu contohnya game indie berjudul The Store is Closed dimana pemain akan terkurung di sebuah toko furniture yang gelap dan dipenuhi monster mengerikan.

Namun game indie tersebut nampaknya harus menghadapi kasus hukum dimana perusahaan perabotan ternama IKEA menuntut game tersebut atas pencemaran nama baik. Lho, ada apa ini? Daripada bingung dan penasaran, yuk kita cari tahu bersama!

Game Indie The Store is Closed Kena Tuntut oleh IKEA

Game horor indie dimana Player ditinggal di toko perabotan dipenuhi monster mengerikan

Dilansir dari Kotaku, Ziggy selaku pembuat game The Store is Closed memberikan informasi bahwa game buatannya baru saja kena tuntut oleh pihak perusahaan perabotan ternama, yaitu IKEA. Berdasarkan informasi dari surat yang dikirim dari pengacara IKEA, kliennya mengatakan bahwa game ini telah menggunakan hak cipta atas kepemilikan yang terasosiasi dengan produk mereka.

Dijelaskan dalam surat tersebut, game buatan Ziggy ini tersangkut tuntutan dari pihak IKEA karena memiliki unsur warna logo biru dan kuning yang jelas-jelas menunjuk pada logo mereka sendiri. Selain itu elemen lain seperti baju pegawai warna kuning dengan garis biru dalam game sangat identik dengan baju pegawai resmi IKEA.

Masih ada alasan lainnya yang membuat pihak IKEA menuntut Ziggy terhadap game buatannya. Berikut ini surat tuntutan dari pengacara IKEA terkait game The Store is Closed buatan Ziggy.

“Game kamu menggunakan warna biru dan kuning sebagai tanda dengan nama Scandinavian pada toko furniture dengan desain bangunan berbentuk kotak warna biru, pakaian kuning dengan garis identik dengan baju pegawai IKEA, garis biru pada jalur yang ada di lantai, perabotan yang mirip dengan produk IKEA dan rambu yang mirip dengan IKEA. Dengan semua elemen tadi bisa dipastikan game ini mengambil lokasi di toko IKEA.

Fross Zelnick, Pengacara IKEA

Berdasarkan elemen tersebut, Ziggy tersangkut kasus atas penggunaan tanpa izin terhadap suatu produk (dalam hal ini IKEA) dan akan dikenakan sanksi. Namun jika Ziggy masih ingin merilis game ini, setidaknya dia harus membuat elemen yang ada kemiripan dengan produk IKEA untuk diubah atau mendapatkan izin terlebih dahulu dari mereka.

Reaksi dari Ziggy

Surat tersebut membuat Ziggy harus bekerja lebih keras lagi karena dia harus mengubah beberapa elemen yang ada hubungannya dengan IKEA. Hal ini bertujuan agar dia bisa terlepas dari tuntutan yang diberikan oleh IKEA. Padahal dalam satu minggu terakhir ini, Ziggy tengah mempersiapkan update terbaru versi alpha The Store is Closed di Kickstarter miliknya.

Meskipun mendapatkan tekanan dari IKEA atas tuntutan mereka terkait penggunaan hak cipta produk yang mereka miliki, Ziggy tampak masih santai menanggapinya. Hal ini bisa kalian lihat di akun Twitter miliknya @ZiggyGameDev.

Itulah informasi mengenai game horor indie berjudul The Store is Closed buatan Ziggy kena tuntut oleh IKEA karena adanya kemiripan dengan produk mereka. Semoga masalah ini cepat selesai dengan damain dan game buatan Ziggy bisa diselesaikan tanpa ada masalah.


Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Game Indie atau artikel lainnya dari Muhammad Faisal. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.

Exit mobile version