Game Roblox Dituntut Orang Tua Pemain Karena Pelecehan dan Konten Dewasa

Game Roblox Dituntut Orang Tua

Game Roblox Dituntut Orang Tua – Sebelumnya, Sebuah Class Action Lawsuit telah dilaporkan lagi untuk Roblox Corporation. Tuntutan tersebut dilayangkan oleh beberapa orang tua yang merasa dirugikan oleh game Roblox karena anak – anak mereka kehilangan uang Robuxnya.

Dan sepertinya kali ini ada tuntutan baru yang ditujukan kepada perusahaan game tersebut. Perusahaan ini kini terkena Class-Action Lawsuit lagi di California oleh para orang tua karena tindakan pelecehan dan konten dewasa dalam game tersebut.

Game Roblox Dituntut Orang Tua Pemain, Korban Anak Dibawah Umur

Korban Anak Anak Dibawah Umur

Perkembangan game ini tentunya sangat pesat dimana data terakhir pada tahun 2022, terdapat 60% pemain yang berusia dibawah 16 tahun. Bahkan jika ditarik lagi, 55% dari seluruh pemain game ini berusia dibawah 12 tahun.

Tentunya dengan mayoritas anak – anak dibawah umur, game ini berpotensi untuk disalah gunakan oleh oknum – oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan perbuatan tercela dan membagikan konten tidak senonoh kepada pemain lain.

Hal inilah yang terjadi dan menyebabkan adanya tuntutan di negara bagian California tersebut. Dilansir melalui BusinessWire, pihak orang tua menuntut karena perusahaan melakukan misrepresentasi, dan melanggar peraturan – peraturan di negara tersebut.

Beberapa peraturan diantaranya adalah Unfair Competition Law, False Advertising Law, Consumer Legal Remedies Act, dan State Consumer Protection Acts. Rasanya tuntutan ini cukup berat dibanding yang sebelum – sebelumnya.

“Ada persepsi yang salah mengenai Roblox adalah game yang aman. Merek tersebut dianggap baik karena memalsukan periklanan mereka kepada orang tua”, ungkap Alexandra Walsh dari Walsh Law Firm yang mewakili para orang tua.

“Orang tua yang tidak akan pernah mengizinkan anaknya menggunakan TikTok tidak akan berpikir dua kali untuk membiarkan mereka di Roblox, meskipun yang mereka temui disana bisa jauh lebih berbahaya. Game ini telah terlalu lama di ruang lingkup untuk anak anak”.

Para Korban Diajak dan Diajari Hal – Hal Negatif

Korban Diajarkan Hal Negatif

Komplain yang diberikan menjelaskan bahwa para korban yang merupakan anak dibawah umur ini melihat karakter tanpa busana, melakukan aktivitas dewasa, dan menggunakan alat – alat dewasa lainnya.

Salah satu penuntut dengan inisial KM mengatakan bahwa anaknya yang berusia 21 tahun mendapat pesan kasar dan tidak senonoh termasuk mengajak anaknya untuk melakukan aktivitas dewasa.

Penuntut lainnya yaitu Damien Uhl mengatkan bahwa putrinya berhubungan dengan pemain lain yang mengaku berusia 12 tahun juga. Namun ternyata pasangan putrinya merupakan wanita dewasa.

Hubungan mereka memiliki riwayat percakapan tidak senonoh dan bahkan gambar – gambar dewasa lainnya. Dirinya menganggap bahwa anaknya dimanipulasi dan diajarkan hal yang tidak senonoh. Pada akhirnya Damien melarang anaknya untuk memainkan game tersebut.

Masih belum ada indikasi bahwa tuntutan ini akan berlanjut. Roblox sendiri telah sering menghadapi berbagai macam tuntutan dan beberapa diantaranya berdamai. Namun, jika hal ini terbukti dan persidangan berjalan, maka akan sedikit sulit bagi perusahaan ini untuk membela.


Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Berita atau artikel lainnya dari Javier Ferdano. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com

Exit mobile version