Game Visual Novel Karya Anak Bangsa yang Bercerita Tentang “Burung Gagak” Ini Sudah Hadir di Steam

a raven monologue 3

Dan game ini termasuk free to play ?

Saat ini, cakupan dari game-game karya developer Indonesia semakin lama sudah semakin melebar. Setelah sebelumnya game horror Dreadout yang sukses berperan sebagai pionir dalam munculnya game-game lokal di pasar industri game, hingga Fallen Legion yang sekarang ini mulai cukup hype di kalangan para pecinta game-game action RPG. Industri game di Indonesia saat ini sudah mulai merambah ke sebuah genre yang bisa dibilang tidaklah terlalu populer, akan tetapi tetap mempunyai semacam value penting bagi para fansnya.

Toge Production, developer lokal yang sukses dalam mempublish game Infectonator, dan juga menggandeng beberapa developer lokal lain seperti Kucing Rembes dengan gamenya yang berjudul MagiCat. kali ini bekerja sama dengan Mojiken Studio dalam mengembangkan sebuah game visual novel interaktif, dengan judul A Raven Monologue. Game yang kemarin baru saja dirilis di steam secara free to play ini menceritakan sebuah kisah fabel tentang Burung Gagak bisu yang berinteraksi dengan para penduduk setempat dimana ia tinggal.

https://www.youtube.com/watch?v=fkvyH0Jk4pQ

Buat kamu yang pengen topup Google Play, Steam Wallet, PlayStation Network, ataupun Nintendo eShop yang paling murah dan terjamin, coba cek RRQ TopUp ya! Jangan lupa juga, gunakan kode voucher “GAMEBROTT” di RRQ TopUp untuk dapet potongan harga spesial buat kamu.

Sesuai dengan judulnya, game ini tidak memiliki sebuah voice acting ataupun kotak dialog guna menjelaskan cerita yang tersaji dalam game. A Raven Monologue dalam gamenya hanya menggunakan serangkaian animasi gambar bergerak beserta dengan lantunan musik mellow yang menghiasi sepanjang game. Mojiken Studio sendiri juga tidak menjabarkan tentang bagaimana cerita yang sesungguhnya dari game ini. Mereka menyerahkan kembali kepada para player sepenuhnya untuk menginterpretasikan secara bebas mengenai apa yang terjadi di dalam game A Raven Monologue tersebut. Game ini dibuat sebagai bagian dari proyek eksperimen #MojikenCamp2, yaitu sebuah upgrade untuk program internal Mojiken Studio tentang bagaimana menjelaskan atau mengkomunikasikan sebuah cerita dalam bentuk media karya seni interaktif yang terbatas.

Selain A Raven Monologue, Mojiken sebelumnya pada bulan Maret tahun lalu juga telah membuat game dengan genre serupa yang berjudul Banyu Lintar Angin – Little Storm. Berbeda dengan A Raven Monologue, game yang juga free to play di steam ini lebih menceritakan tentang kehidupan 3 saudara kandung yang hidup di daerah pedesaan Indonesia. Dan menariknya, dua game buatan Mojiken ini masing-masing mendapat sebuah review yang positif di steam pada saat perilisannya.

Melihat ternyata developer dari tanah air juga punya potensi besar dalam mengembangkan game visual novel, sepertinya patut kita tunggu perkembangan dari game-game visual novel selanjutnya dari Mojiken Studio.

Exit mobile version