Review Bomb Call of Duty Modern Warfare 3 – Dari sekian banyak game FPS, seri Call of Duty dapat dikatakan sebagai salah satu penyumbang terpopuler di genre tersebut. Hampir setiap tahunnya, game selalu menuai kesuksesan besar, meski memang tak jarang juga game milik Activision tersebut tuai berbagai kritikan.
Disamping kesuksesannya, Call of Duty sendiri terbilang memiliki sejumlah masalah yang hingga kini masih sering dijumpai. Contohnya seperti game terbaru versi remake bertajuk Call of Duty Modern Warfare 3 yang tuai banyak hujatan, bahkan hingga berimbas ke game versi originalnya yang rilis tahun 2011 lalu.
Gamer Review Bomb Call of Duty Modern Warfare 3 Lama
Melansir dari situs review Metacritic, game klasik Call of Duty Modern Warfare 3 yang miliki skor critics review sebesar 88, kini mengalami kemerosotan pada user review bernilai 3,6 berdasarkan lebih dari 5000 ulasan yang baru saja diunggah. Sungguh hal yang cukup janggal mengingat sebelumnya game cukup diminati oleh fans.
Melihat dari beberapa komentar, sepertinya kedatangan banyak review negatif baru akibat sejumlah pengguna yang salah sasaran dalam memberikan kritik. Dimana review negatif seharusnya ditujukan terhadap game versi terbaru yang memiliki judul serupa.
Modern Warfare III versi 2023 rencananya baru akan dirilis secara resmi mulai 10 November mendatang, sehingga saat ini game belum dapat diulas di Metacritic. Diduga beberapa fans yang sempat memainkan game lebih awal melalui early access sudah tak sabar meluapkan kekecewaan mereka. Sehingga membuat game lawasnya kini terkena hujat lewat “review-bomb nyasar”.
Campaign Modern Warfare III Hanya Berlangsung 4 Jam
Meski belum dirilis, namun berdasarkan respon para pemain early access dan juga berbagai tampilan gameplay dan trailer yang telah ditunjukan, banyak fans yang mengaku kecewa dengan keberadaan game terbaru dari Infinity Ward ini. Hal tersebut terjadi karena game dianggap mengalami penurunan kualitas dari game sebelumnya.
Beberapa aspek yang dikiritik antara lain kualitas grafis yang menurun, gameplay “daur ulang”, kapasitas game yang membengkak, harga game yang terlampau mahal dan yang paling utama yakni mode Campaign yang hanya berlangsung sekitar 3-4 jam saja. Karenanya, tak sedikit yang menyinggung bahwa game memiliki kualitas layaknya sebuah DLC.
Tentunya hal tersebut tidak sesuai dengan ekspektasi para fans yang menginginkan setidaknya mode campaign lebih baik dengan menyajikan elemen baru di dalamnya. Terlebih harga game sendiri yang sudah menembus $70 atau sekitar Rp 1 juta lebih, sehingga pemain pastinya berekspektasi bahwa harga harus sepadan dengan standar game AAA saat ini.
Baca juga artikel-artikel Gamebrott lainnya terkait Call of Duty serta berita terkini lainnya dari Lauda Ifram. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com